42.

5.9K 358 41
                                    

>Typo itu Manusiawi<

.

.

.

~Bahkan jika aku kembali..
Aku akan mencapai pada saat ini pada akhirnya~

.

.

.

Happy Reading

Nyatanya , masa lalu tidak akan pernah bisa lepas kan ? Ini seperti kita yang melanjutkan namun harus tetap berpijak pada sesuatu yang telah terlewat . Sejauh apapun kau melangkah , namun kenangan masihlah menjadi milikmu . Meskipun kau telah menjadi 'seseorang' sekalipun . Jejak kehidupan tidak akan pernah hilang . Terlepas dari kau yang mengakuinya atau pun tidak .

Masih menjalani hari yang sama , dengan keheningan ia menggulirkan matanya menatap kearah luar jendela . Menyaksikan para kendaraan berlalu lalang , dimana kota sibuk yang selalu ramai ia lalui . Nafasnya berhembus dengan sedikit sayu . Ia menyandarkan diri saat dirasa letih pada tubuhnya . Perlahan matanya memejam , menghiraukan sosok di sampingnya yang akan sesekali melirik hanya untuk memastikan .

Keheningan mendadak menjadi faktor utama . Terkait bergulirnya ingatan miliknya kepada beberapa saat sebelumnya . Tentang situasi payah yang membuatnya cukup kelabakan . Mendapati tudingan tak terduga yang tentu cukup mendetakkan cepat jantung miliknya . Terlebih lagi saat dimana satu satunya orang yang paham tentang dirinya , justru malah melengos acuh seolah tengah sengaja membiarkan ia yang secara pribadi melepaskan diri dari posisi tersudut yang di buatkan .

Benar benar membuatnya kesal namun juga panik di saat bersamaan .

'Ingatkan aku untuk segera memecatmu dari menjadi Hyungku nanti . Benar benar tidak bisa diandalkan !'

Ia pun berbalik

"Kookie.."

Haish... !

Beralih menarik nafasnya dalam dan berupaya menyembunyikan kegugupannya . Karena ia tahu , bahwa kini seseorang tengah kian melebarkan seringaiannya mendapati setitik rasa panik yang tergambar pada raut wajah miliknya . Dan itu benar benar menyebalkan sekali . Ini harus di hentikan !

Huff..

"O-Oh ? Itu , em.. Aku memang mengenal J-Jaehyun Sunbae..". Balasnya dengan tidak yakin

Kembali menggulirkan matanya dengan resah . Juga masih sesekali akan melirik kearah Seokjin untuk meminta bantuan . Karena saat ini keputusannya benar benar tengah di pertaruhkan . Haruskah ia mengakuinya sekarang ? Lalu kemudian apa yang terjadi ?

'Apa akan baik baik saja jika aku mengakui Eagle ? Atau , haruskah aku berbohong lagi ?'

Satu kebohongan di susul oleh kebohongan yang lain hanya untuk menutupi kebohongan yang sebelumnya . Lantas , kapan seluruh kebohongan ini akan berakhir ? Apa di saat dirinya hancur karena pilihannya sendiri ? Jujur saja itu terasa sedikit mengerikan meskipun dirinya baru sebatas membayangkan sebagian kecilnya . Tetapi jika ia mengakhiri.. Dirinya juga tidak tahu bagaimana keadaan akhir dari nasibnya . Ini benar benar pilihan yang sulit dan terlampau singkat .

Cute BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang