"Masih dipusingkan dengan deretan angka?"
Aku segera meletakkan alat tulisku,
Menutup bukuku,
Lalu lekas menyunggingkan senyumanku,
Untuk pria manis yang saat ini sudah mendudukan dirinya tepat di seberang mejaku."Kabur lagi?"
Dia tertawa.
"Tidak."
"Lalu?"
"Ini namanya, sedang memanfaatkan waktu kosong yang ada sebaik-baiknya."
Aku tertawa,
Lalu kepalaku tertoleh untuk melihat ke sekelilingku berada."Berani sekali masuk ke sini."
"Memangnya apa yang harus ditakutkan?"
"Suka sekali ya diperhatikan?"
Biru tertawa,
Lalu mendekatkan wajahnya padaku dengan sangat tiba-tiba."Tak apa. Tenang saja."
"Kenapa begitu?"
"Karena mereka semua juga pasti sudah tahu, kalau aku berani datang ke mari karena kamu."
Ah Biru,
Memang masalah besar untuk kondisi jantungku!
KAMU SEDANG MEMBACA
Biru Milikku ✔
PoesíaJANGAN LUPA FOLLOW YA 😊😍 Mari kita dukung para penulis yang sudah berusaha keras mempublikasikan dan menyelesaikan setiap tulisannya dengan memberikan apresiasi pada karya serta kehadirannya 😊 ***** [COMPLETED] - KUMPULAN PUISI - Menyelami lagi, ...