19. Jawaban Penantian

52 5 0
                                    

Jantungku langsung berdebar dengan sangat hebatnya,
Saat pagi ini aku sudah disambut oleh seseorang dengan senyum yang begitu manis di wajah cerahnya.

"Hai."

Ah sapaan itu lagi.

Kenapa sekarang aku justru ingin sekali menangis ketika mendengarnya?

Apa karena aku begitu merindukannya?

Sampai aku jadi begitu lemah walau hanya dengan mendengar suaranya?

Dia tersenyum semakin bahagia,
Lalu mendekatkan dirinya,
Padaku yang masih saja memasang ekspresi terkejut luar biasa.

"Aku senang karena kamu masih merona."

Aku diam saja.

"Walau kita tak berjumpa cukup lama."

Suaraku masih tertahan di sana,
Sampai aku jadi tak bisa berkata-kata.

"Kuharap kamu baik."

Aku masih tak bisa bersuara.

"Sebaik aku hari ini, yang akhirnya bisa melihatmu lagi."

Ah Biru!
Berhenti memberikan debaran aneh ini untukku!

"Untukmu."

Aku menundukan kepalaku,
Dan seketika jadi membulatkan kedua mataku,
Saat melihat hal istimewa apa yang kini sedang Biru berikan padaku.

"Kamu tahu? Aku mengeluarkan banyak sekali usahaku, untuk bisa mendapatkan itu."

Ya.

Karena ini memang luar biasa.

Edisi terbatas yang telah kucari sejak lama.

"Bagaimana bisa?" Tanyaku kentara sekali sedang terkejut luar biasa.

Biru tersenyum manis sekali,
Dan itu sangat berhasil untuk semakin menghangatkan hati.

"Tentu saja. Dan memang harus bisa."

"Kenapa?"

"Karena setelah berpisah cukup lama, aku ingin pertemuan kita hari ini jadi kenangan indah yang tak akan mudah untuk dilupa."

Aku kembali terdiam,
Apalagi saat tatapan teduh dari Biru terlihat sangat dalam.

"Karena kepergianku, bukan hanya untuk mempersiapkan cita-cita dan masa depanku. Tapi aku juga ingin mencari apa kesukaanmu."

"Disengaja?"

"Direncana. Lebih tepatnya."

Senyum Biru menggetarkan hatiku,
Yang membuat kedua sudut bibirku jelas langsung tertarik karena itu.

"Terimakasih untuk usaha manisnya."

"Kamu suka?"

"Tentu saja."

"Bukunya? Atau siapa yang memberikannya?"

"Dua-duanya. Lebih tepatnya."

Dan akhirnya,
Setelah menunggu cukup lama,
Akhirnya aku bisa melihat kembali Biru dan segala atensinya yang akan sangat berhasil untuk menyegarkan mata.

Biru Milikku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang