Kepuasan Dari Pria Lain

28.6K 127 4
                                    

Kini Maya mulai mengikuti naluri birahinya, lenguhannya kini sudah tak malu-malu lagi, Anto memompakan penisnya dengan ritme lembut, penis itu terasa penuh dalam vagina Maya, setiap hujamannya terasa semakin menembus rongga vagina Maya yang terdalam, erangan dan rintihan Maya menambah birahi Anto, betapa cantiknya perempuan ini saat berada di puncak gairah, Anto mengusap anak rambut Maya yang menempel di jidatnya, rambut itu mulai lepek basah oleh keringat, mulut Anto mengunci mulut Maya, penisnya terus memompa vagina Maya.

Lengan Maya melingkar di leher Anto, Maya membalas lumatan Anto dengan sangat bergairah, tubuh telanjangnya telah mengkilat oleh keringat, kedua tubuh manusia itu telah basah oleh keringat, hampir 1 jam persetubuhan ini berlangsung, dan Maya telah mengalami 3 kali orgasme hebat.

Dan posisi mereka kini kembali keranjang, Anto membaringkan lembut tubuh sintal Maya yang telah basah oleh peluh, kini ayunan lembut penis Anto perlahan-lahan semakin cepat menghujam keluar masuk vagina Maya, wanita cantik itu memejamkan mata, mulutnya semakin terbuka, napasnya tersengal-sengal, gelombang orgasmenya mulai kembali datang, dan Maya menjerit tertahan, kukunya mencengkram keras bahu Anto yang sedang menindihnya, "ahh, ohhhhhhhhhhhh massss ahhhhhhhh." Anto kembali mengunci mulut Maya dengan bibirnya, sepasang kaki Maya yang melingkar di pantat Anto mengejang ke atas, orgasmenya telah datang kembali, Maya terengah-engah, Anto tersenyum memandang Maya, begitu juga Maya, tatapan wajahnya terlihat tersipu, senyumnya sungguh menggoda birahi Anto, "duh cantik banget kamu dek.." Anto mencubit pelan pipi Maya. Tangan Maya menangkap tangan Anto, "Gombal..." jawab Maya sambil memonyongkan bibirnya.

Maya mengelus wajah Anto, diusapnya peluh yang menempel di jidat pria yang telah memberikan 4 kali orgasme ini, penis Anto masih tertancap di vaginanya, sikap Maya kini bagaikan sikap seorang kekasih, Anto mengecup kening Maya, tiba-tiba Anto menarik tangan Maya hingga duduk berhadapan, Anto berbaring, dan kini Maya berada diatas Anto, Penis keras yang terlepas tadi perlahan di bimbing kembali oleh Maya ke vaginanya.

Maya kini sudah tak malu-malu lagi, di tekannya penis itu hingga amblas masuk ke dalam vaginanya, di goyangkan-goyangkan pantatnya sambil tersenyum genit pada Anto, jemari anto menjawil putting Maya, "duhhh ngilu dek." Ucap Anto tersenyum, Maya hanya tersenyum sambil terus menggoyangkan pantatnya.

"Duhh, kamu nakal ya awas ya.." Anto merasa bahwa kini saatnya puncak permainan, Anto memeluk pinggul bulat Maya, di hentakkan penisnya dengan cepat ke vagina Maya, ritme tumbukan Anto sangat cepat, hingga membuat Maya kewalahan, erangan dan rintihannya kembali terdengar, "Ampun Masss..aahhh.."

Maya ambruk menempel di dada Anto, pompaan penis Anto dari bawah semakin cepat, Maya memeluk tubuh Anto dengan erat, terasa perih namun nikmat yang teramat sangat, tak sedikitpun Anto mengendurkan kecepatannya, dan akhirnya kembali Maya memeluk erat tubuh Anto mulutnya mendesis, dan sesaat kemudian Maya menjerit-jerit tanpa sadar digigitnya pundak Anto hingga berdarah, walau perih namun Anto tak memberikan respon, Anto bahkan tak menghentikan pompaannya saat Maya tengah terhentak oleh gelombang orgasme yang didapatkannya.

Maya semakin merintih dan mengerang, dia tak tahu kini berada dimana, orgasme yang dirasakannya kini sangat dahsyat, ditambah pompaan yang tak ada jeda dari penis hitam Anto membuatnya semakin tenggelam dalam syahwat, kembali gelombang orgasme mulai berdatangan kembali. Tubuh Maya melengkung ke atas, semburat pipis mengalir tertahan oleh batang penis Anto, tak berapa lama Anto pun mengeram hebat, tumbukannya semakin dipercepat, dan kemudian hentakan-hentakan Pantat Anto mengantar benih-benihnya membanjiri Rahim Maya.

Maya kembali terkulai lemas diatas dada bidang Anto, mereka berpelukan bagai sepasang kekasih, Anto memeluk tubuh telanjang wanita cantik itu dengan erat, peluh mereka menyatu dalam alunan napas mereka yang tersengal...

Anto melirik jam tangannya, sudah hampir jam 2 pagi, wanita cantik ini sangat luar biasa, betapa beruntungnya Anto bisa menikmati tubuh indah wanita cantik ini, dua jam mereka bergumul memacu syahwat, kini tersisa letih dan kepuasan di wajah Maya.

Diary Seorang IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang