Anto meletakkan kunci mobil di meja sebelah TV plasma besar, Anto memutuskan untuk kembali ke apartemen, sebenarnya dia merasa kurang puas bersama Maya, waktunya terlalu singkat bagi Anto, perempuan cantik itu semakin jinak padanya, ingin rasanya Anto menikmati tubuh indah perempuan cantik itu semalaman suntuk.
Maya berbeda dari perempuan yang pernah ditidurinya, Maya sangat pasif dan harus di bimbing, Anto sangat yakin kalau Maya hanya pernah bercinta dengan suaminya sebelum ketemu dengannya, yang disukai Anto adalah kulit perempuan itu sangat halus lembut dan warnanya juga segar, apalagi bagian intimnya benar-benar sangat terawat, tak ada bau sedikitpun dari vagina Maya, dan Anto yakin itu adalah bau alami dari perempuan yang menjaga kebersihannya.
Satu lagi yang Anto suka dari Maya adalah saat akan mencapai orgasme, wajahnya terlihat begitu cantik dan menggairahkan, Anto merasa bahwa Maya ingin melepaskan ekspresinya secara bebas, namun tertahan oleh sifat malunya, dan hal itu malah membuat Anto menjadi gemas dan kontolnya semakin tegang melihat raut wajah Maya saat orgasme.
Anto membuka kaos dan celananya hingga hanya menyisakan boxer hitam dengan gundukan besar didepannya, Anto menatap ke ranjang, memorinya memutar kembali persetubuhannya sore itu dengan seorang perempuan cantik yang terkesan alim dan sopan, Anto meremas kontolnya, "duh kenapa sih kamu pulang buru-buru, padahal kontolku masih ingin menikmati memekmu sayang.." Anto tersenyum dan melompat ke atas ranjang, semilir angin sejuk dari Ac membuat matanya terkantuk, namun baru saja hendak pulas, suara Hpnya terdengar menyalak.
Anto dengan malas beringsut mengambil celananya, diambilnya hp yang disimpan di saku celananya, "siapa sih yang telpon malem-malem, apa jangan-jangan Maya minta jemput hehehe." Wajah Anto berkerut saat melihat nama yang menelponnya.
"Hai beb...." Anto menyalakan video call.
"Hai beb sayang.." suara perempuan terdengar dari hpnya, di layar terlihat seorang wanita yang wajahnya mirip dengan foto besar di ruang tamu apartemen ini.
"Hai Oliv, lagi dimana nih beb?" Tanya Anto.
"Aku lagi siap-siap berangkat ke kantor beb, kamu udah ngantuk ya, tumben jam segini udah mau tidur." Jawab Olivia jansen wanita pemilik apartemen ini.
"Ho oh beb, abis mau ngapain lagi, gada kamu rasanya males ngapa-ngapain beb." Ujar Anto.
"Duh ciannn, kok gak main ke mana kek, club atau kafe daripada suntuk." Ucap Oliv.
"Mau ngapain kesana, kalo kesana malah keinget ama kamu kok, bikin hati sesek karena kangen." Sahut Anto.
"Ihh so sweet banget beb..beneran tuh.." olive tersenyum manis.
"Beneran, ini aja aku lagi di apartemen kamu, karena kangen banget ama kamu, makanya aku kesini, siapa tau aku bisa merasakan kehadiran kamu disini." Ujar Anto.
"Eh ya, kamu di apartemen ya, kan aku dah bilang, kamu pindah aja ke apartemen, ngapain juga ngontrak di rumah itu terus." Balas Olive.
"Males beb di apartemen aku gak bisa ketemu orang, ini karena gak tahan kangen aja, aku jadi kesini." Anto terus melancarkan gombalannya.
'Hmmm aku jadi sedih deh.." ujar Olive.
"Kamu kapan kesini beb..aku kangen banget nih." Tanya Anto.
"Im sorry Beb, aku masih banyak kerjaan, mungkin sebulan atau dua bulan lagi aku baru bisa kesana, pas libur paskah." Jawab Olive.
"Duh lama banget.." Anto berkata lirih, ditatapnya perempuan cantik di layar dengan tatapan lesu.
"Ya sabar ya beb..aku juga kangen ama kamu, eh itu jemputanku sudah datang, aku berangkat dulu ya, bye love you.." Olive menghentikan pembicaraannya pagi itu, tak lama setelah itu sebuah chat masuk, berupa screen shoot kiriman Uang dari Olive, dibawahnya Olive menulis Buat jajan ya beb..Love you
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Seorang Istri
General FictionKisah ini adalah tentang Perjalanan Seorang Perempuan Muda Dalam Menemukan Kebahagiaan Ragawinya, kekecewaannya pada suaminya seolah menemukan satu pelabuhan baru, wanita muda yang berasal dari kalangan atas, terjebak dengan pesona pria dari kalan...