Sesaat Sebelumnya Ketika Adam Tidur
"Bu ini skedul Pak Adam selama di Balik papan." Ujar Rahmah sambil menyerahkan secarik kertas pada Anissa, Rahmah adalah sekretaris Adam yang menggantikan Anissa. Setiap skedul Adam harus mendapat persetujuan Anissa, karena memang Adam yang meminta seperti itu.
Anissa kemudian memeriksa Jadwal Adam cukup padat selama di Balikpapan, Acara peresmian kantor baru masih lusa, besok pagi Adam di jadwalkan akan bertemu dengan para Muspida setempat, lalu siangnya akan memberikan kuliah umum di sebuah universitas di Balikpapan ini, dan malamnya dijadwalkan makan malam dengan anggota Kadin di daerah ini.
Anissa melihat ada skedul yang cukup menarik perhatiannya, setelah peresmian kantor baru, Adam dijadwalkan akan mengunjungi sekolah yang berada di naungan yayasan perusahaan, termasuk sekolah tempat Maya bekerja, "Mbak Rahmah kunjungan ke sekolah-sekolah ini termasuk ke TK mutiara Insan kan?" Tanya Anissa.
"Sebentar.." Rahmah kemudian memeriksa catatan yang dimilikinya, "Sepertinya ya bu, apa ada masalah bu?" Tanya Rahmah.
"Gak ada masalah, bukankah wakil para guru-guru akan menghadiri peresmian perusahaan juga? Apa mbak Rahmah punya catatan nama-nama guru yang akan hadir mewakili?" Jawab Anissa sambil bertanya balik.
Rahmah sedikit merasa heran kenapa istri bosnya ini meminta catatan nama-nama guru, namun keheranannya hanya disimpan di hati, Rahmah kemudian memeriksa kembali kertas-kertas yang berada ditangannya, "Ini bu, nama-namanya." Rahmah memberikan daftar nama-nama guru yang akan menghadiri upacara peresmian.
Anissa tersenyum melihat ada nama Maya di deretan daftar guru yang akan datang di acara peresmian, "Oh ya bu, ini juga daftar tamu VIP yang akan menghadiri acara peresmian, dan kehadiran mereka sudah dikonfirmasi, silahkan di cek bu." Rahmah memberikan daftar yang dimaksud pada Anissa.
Anissa menerima dan memeriksa daftar tamu yang akan datang menghadiri, ada jajaran Muspida, ada pengusaha, dan ada juga dari kalangan kampus, Anissa tidak terlalu tertarik dengan nama-nama disana, baginya satu nama penting telah diketahui akan hadir itu sudah cukup.
"Oh ya mbak, ini jadwal pulang ke Surabaya kan satu hari setelah peresmian, saya minta tolong sore setelah peresmian, jadwal bapak di kosongkan ya, tau kan maksudnya, soalnya jadwalnya padat banget, saya pingin jalan-jalan sebelum pulang." Ujar Anissa.
"Ohh gitu ya bu, ya saya mengerti bu." Ujar Rahmah.
"Terima kasih ya Mbak Rahmah." Ucap Anissa.
"Sama-sama bu, kalau gitu saya permisi dulu, salam buat bapak." Ujar Rahmah.
"Ya mbak, bapak lagi tidur kayaknya capek banget." Balas Anissa sambil mengantar Rahmah meninggalkan ruang tamu kamar suite yang ditempatinya.
***
Keesokan harinya, Adam menghadiri beberapa pertemuan sesuai jadwal yang telah disusun, Anissa tak ikut mendampingi Adam, Anissa mengatur pertemuan dengan Maya di sebuah Mal di kota ini, Maya sendiri tak keberatan dengan undangan Anissa itu, ada sesuatu di diri Anissa yang membuat Maya merasa nyaman, sepulang dari TK tempatnya mengajar, Maya kemudian menuju Mal yang dimaksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Seorang Istri
General FictionKisah ini adalah tentang Perjalanan Seorang Perempuan Muda Dalam Menemukan Kebahagiaan Ragawinya, kekecewaannya pada suaminya seolah menemukan satu pelabuhan baru, wanita muda yang berasal dari kalangan atas, terjebak dengan pesona pria dari kalan...