Sampai di rumah aku menyalakan lampu depan, aku berniat untuk langsung mandi dan mencoba Lingerie yang kubeli tadi, suara seseorang terdengar memanggilku, aku kembali membuka pintu depan dan kulihat Bu Arif tetangga sebelah rumah, aku menghampiri beliau.
"Bu Arif, ada apa bu?" Tanyaku, rumah kompleks kami tidak memiliki pagar.
"Ini mbak Maya, tadi ada kurir ngantar ini, dititipkan ke saya." Jawabnya sambil menyerahkan sebuah kotak karton berwarna coklat.
Aku mengambil kiriman itu dan membaca siapa pengirimnya, rupanya pesanan skincare ku telah datang, "Terima kasih ya bu." Ucapku.
"Ya, sama-sama mbak, kalau gitu saya pulang dulu ya." Ujar Bu arif kemudian.
"Ya bu, makasih ya." Ucapku, bu arif hanya memberikan jempol dan tersenyum padaku.
Aku kembali masuk ke dalam rumah, setelah mengunci pintu, aku menuju kamarku, rumah rasanya sepi banget, andai saja aku sudah memiliki anak, pasti rumah akan ramai, aku melihat jam dinding, hampir jam 7 malam, aku kemudian mandi.
Setelah mandi, hanya dengan menggunakan handuk aku mencari-cari Lingerie yang kubeli siang tadi, aku lupa naruhnya dimana, perasaan tadi setelah Bu Arif datang, aku hanya meletakkan tasku saja, aku mencoba mengingat dimana kuletakkan bungkusan Lingerie yang kubeli.
"Apa jangan-jangan tertinggal di Mobil Taksi Online tadi?" Tanyaku dalam hati.
Pasti teringgal disana, perasaan aku tak mebawa bungkusan apa-apa saat masuk kerumah, "Ya ampun, pakai ketinggalan segala." Ujarku kesal.
Aku mencari Hpku didalam tas, aku berniat untuk menelpon kantor taksi online yang membawaku tadi, namun kemudian kuurungkan, aku teringat pada bapak drivernya, besok aja aku tanya ke tempat parkirnya.
Aku kemudian mencari piyama tidurku, "Gak jadi deh pakai lingerie, ahhhhhhhh sebel banget sih pake ketinggalan segala."
Setelah berganti piyama tidur, aku beranjak ke dapur, perutku rasanya lapar, mau pesan online males juga, akhirnya aku mencari mie instant di dapur, tiba-tiba aku mendengar suara Hpku berbunyi, aku kembali ke kamar, kulihat mas Adam suamiku menelpon.
"Yank, kamu sudah dirumah? aku lagi otewe nih, kirain kamu masih di kantor." Ucap suamiku
"Aku tadi pulang naik Taxol yank, kamu beneran udah pulang? Dah sampe mana?" tanyaku
Suamiku menyebut nama suatu jalan, berarti gak lama lagi suamiku akan tiba, "Yank, hari ini masa Ovulasiku loh.." ujarku.
"Maksudnya yank..ohhhhh ya ya aku paham hehehe, oke yank, aku mau beli sate kambing sekalian buat penambah stamina heheh, kamu mau juga?' tanya suamiku.
Aku tersenyum mendengar suamiku itu. "gak ah aku gak doyan sate kambing, kamu beliin aku nasgor aja deh, tadinya aku mo bikin mie instant, ya udah aku tunggu ya, cepetan ya.." jawabku.
"Ya sayank, ini aku udah deket rumah kok, oke nanti aku belikan nasi goreng ya, dah dulu ya, love you." Ujar suamiku menutup pembicaraan.
Aku tersenyum-senyum sendiri, terkadang suamiku itu menyebalkan, terkadang dia bikin kangen juga, "iih pake ketinggalan segala lingerie itu, bikin sebel aja." Dengusku kesal.
Aku kemudian kembali ke kemar, ku nyalakan TV, kebetulan ada acara komedi di TV, lumayan buat menghibur hatiku yang kesal, setengah jam kemudian kudengar suara mobil suamiku berhenti didepan rumah, aku bangun dan keluar menyambut suamiku.
***
"Kamu beli dimana yank." Sambutku sambil mencium tangannya, aku mengambil bungkusan dari tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Seorang Istri
Ficción GeneralKisah ini adalah tentang Perjalanan Seorang Perempuan Muda Dalam Menemukan Kebahagiaan Ragawinya, kekecewaannya pada suaminya seolah menemukan satu pelabuhan baru, wanita muda yang berasal dari kalangan atas, terjebak dengan pesona pria dari kalan...