Gadis Manis

7.3K 63 1
                                    

"Thanks To, kapan-kapan kalau ke Surabaya lagi gue mampir ke rumah lo." Adam turun dari Lexus milik Santoso.


"Oke bro, kayaknya bulan depan gue ada urusan ke Jakarta, kita ketemu lagi disana ya, hati-hati bro, salam buat Maya." Ucap Santoso.


Adam melambaikan tangan pada sahabatnya itu, perlahan mobil Santoso mulai meninggalkan area bandara, Adam melangkah masuk ke terminal keberangkatan, dilihatnya jam masih pukul 6.45 pagi, Adam membeli sebotol air mineral dan 2 buah roti, lalu masuk ke kounter check in.


Di ruang tunggu keberangkatan, Adam mengirimkan chat pada Maya, kalau dia sudah di ruang tunggu, semalam Adam berpesan pada Maya agar tak menjemputnya, Adam merasa kasian pada istrinya jika harus menjemputnya pagi-pagi seperti ini, rumahnya dengan bandara cukup jauh, sebuah informasi terdengar di ruang tunggu, ternyata pesawat yang akan menerbangkan Adam ke Jakarta mengalami delay, karena ada informasi cuaca sedikit buruk diatas pulau Jawa bagian Tengah. Menurut informasi delay kemungkinan akan berlangsung selama 1 jam.


Adam membuka bungkus rotinya, perutnya terasa lapar, Adam merasa malas untuk makan di kafetaria bandara, Tiba-tiba terdengar suara lembut menyapanya.


"Maaf pinjam chargernya? Saya lihat om pakai Iphone, cahrger saya tertinggal di rumah."


Adam menoleh, seorang gadis berparas manis dengan menggunakan hijab tersenyum padanya, "Ohh ya ya mbak.." Adam mengeluarkan charger dari tas selempangnya.


Kebetulan kursi ruang tunggu yang diduduki Adam berhadapan dengan terminal charger, "Terima kasih om," Gadis itu menyolokan charger ke hpnya, dan kemudian menaruh hpnya di box terminal charger tersebut, gadis itu duduk disamping Adam.


ILUSTRASI


"Dah buru-buru sampai ketinggalan, malah di delay." Terdengar gumaman gadis itu.


Adam menawarkan roti pada gadis itu, "Terima kasih om, gak usah." Jawab gadis itu.


"Gak apa kok, gak ada racunnya juga atau biusnya heheh, katanya terburu-buru pasti belum sempat sarapan kan." Ucap Adam, gadis itu tersipu, apalagi kemudian terdengar suara aneh di perutnya, semakin tersipu malu gadis manis itu.


"Nih, daripada masuk angin, kan delaynya lumayan loh 1 jam." Ucap Adam menyodorkan sebuah roti pada gadis itu, sedikit ragu namun akhirnya gadis manis itu menerima roti pemberian Adam, dia yakin pria yang didepannya itu orang baik-baik.


"Kuliah di Jakarta?" Tanya Adam.


Gadis itu menggeleng, "saya dapat panggilan kerja om."


"Emangnya saya keliatan seperti om-om ya." Tanya Adam tersenyum, dia merasa jengah dipanggil dengan sebutan om oleh seorang gadis.


"Ehh, maksud saya..." gadis itu salah tingkah mendapat pertanyaan seperti itu, Adam tertawa melihat kepolosan gadis manis didepannya ini.


"Gak apa, nama saya Adam, panggil aja mas atau kak, kalau om-om kayaknya tua banget." Ucap Adam.


"Eh ya om, eh mas.." Jawab gadis itu salah tingkah.


Adam tersenyum geli, gadis ini terlihat menggemaskan, terlihat polos dan manis, sepertinya attitudenya juga baik.


"Kok jauh-jauh ngelamar kerja di jakarta, dek..." Tanya Adam membuka obrolan kembali.


"Nisa mas, nama saya Anisa rahmawati.." jawab Nisa


"'Saya adam." Balas Adam.


"Saya ngelamar di Surabaya Mas, sudah training sebulan lalu, lalu saya mendapat surat keputusan untuk ditempatkan di Jakarta." Ujar Nisa.

Diary Seorang IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang