Anto yang sedang merokok di sebelah kios kaki lima pedagang rokok dipinggir jalan melihat sebuah mobil menyalakan lampu Dim memberi kode padanya, Anto tersenyum melihat itu, saat sorot lampu mobil semakin mendekat, Anto membuang rokoknya dan mendekati penjual rokok, "Mang, aku beli itu." Anto menunjuk sebuah kaleng energy drink, Anto memberikan sejumlah uang kepada penjual rokok tersebut. Mobil Hitam berjenis SUV berhenti di sisi jalan di belakangnya, Kaca mobil di sisi penumpang terlihat turun, Anto tersenyum melambai pada pengemudi mobil dan bergegas mendekati mobil tersebut, setelah memberikan salam Anto naik ke mobil.
"Pasti kamu kena masalah lagi ya." Ujar pengemudi mobil yang rupanya adalah seorang wanita cantik.
Anto memandang wanita cantik tersebut sambil tersenyum kecil, "Gak lah, aku kangen ama jeng Via Kok."
"Alah gombal kowe.." Sahut si wanita cantik itu sambil tertawa lepas.
"Kamu sudah makan To?" Tanya wanita yang bernama Olivia itu, Anto menggelengkan kepala, Olivia melirik sebentar dan kembali memusatkan perhatian pada jalanan.
Tak lama berkendara, mobil Olivia berbelok ke sebuah restoran seafood, setelah memarkirkan kendaraannya Anto dan Olivia masuk kedalam restoran tersebut.
Suasana Restoran tidak terlalu ramai malam itu, Anto dan Olivia mengambil tempat di pojokan, seorang pelayan memberikan menu dalam bentuk tablet IPAD, lalu meninggalkan kedua orang itu untuk memilih menu.
"Jeng Via aja yang pesan, aku manut ae." Anto memberikan Ipad tersebut pada Olivia, wanita cantik itu terlihat membaca menu-menu yang ada, lalu menekan beberapa menu yang ada disana, menu pilihan Olivia langsung terhubung ke staf dapur, setelah memesan makanan, Olivia meletakkan Ipad tersebut di meja.
"Jeng Via semakin cantik aja, semakin segar.." Ujar Anto mulai merayu.
"Hmmm, kalau ada masalah baru kamu cari aku ya, sekarang masalah sama siapa? Pasti sama suami orang ya, dasar kamu.." Olivia tersenyum sinis.
Anto menatap wanita cantik didepannya ini, wanita cantik ini memang bukan perempuan sembarangan, dia wanita yang sudah tahu benar karakter Anto. Dia langsung bisa menebak apa yang terjadi pada Anto, dan Anto sendiri tak bisa menyembunyikan apapun dari wanita cantik ini.
"Bisa aja jeng Via ini, emangnya gak boleh kangen ama kamu ya, curiga aja bawaannya." Ucap Anto.
"Hmmm aku tuh kenal kamu bukan dari kemaren, kamu tuh gampang ditebak. Ya kan.." Ujar Olivia menopang dagu memperhatikan pria didepannya ini.
"Wis..wis..ra sah omongin aku terus, jeng Via apa kabarnya? Aku gak nyangka kalau jeng Via ada di Surabaya loh, aku pikir masih di Bali." Ucap Anto.
Baru saja Olivia hendak menjawab, beberapa pelayan tiba di hadapan mereka, pelayan-pelayan itu meletakkan pesanan Olivia di atas meja, sete;ah semua pesanan selesai di atur, pelayan-pelayan tersebut mohon diri, dan mengambil Ipad yang ada di meja.
"Sudah, kita makan dulu..tunda obrolannya." Ucap Olivia kemudian mengambil beberapa makanan yang ada di meja.
Anto mengangguk setuju, Antopun ikut mengambil makanan yang terhidang di meja, Anto mengambil sebuah makanan dan meletakkannya di piring Olivia seperti seorang gentlement, Olivia tersenyum pada Anto, sungguh manis senyuman perempuan cantik itu.
Olivia Jansen adalah seorang wanita berusia 40 an, walau begitu, penampilannya tak kalah dengan gadis-gadis yang usianya jauh lebih muda, wajahnya yang sedikit bule membuatnya semakin menarik dipandang, Olivia adalah seorang diplomat karier, biasanya Olivia bekerja di kedutaan Indonesia di luar negeri, kini dia sedang menikmati cutinya dan kembali ke tanah air.
Perkenalan Olivia dengan Anto terjadi di Bali, Olivia menyewa Anto sebagai private trainernya, kebetulan Anto memang baru saja bekerja sebagai trainer di sebuah pusat kebugaran di Bali, hubungan Anto dan Olivia bukan hanya seorang trainer dan murid, tapi lebih dari itu, Anto juga melayani kebutuhan biologis Olivia di ranjang, boleh dibilang Olivia yang mengajarkan Anto untuk mengambil side job sebagai gigolo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Seorang Istri
Ficção GeralKisah ini adalah tentang Perjalanan Seorang Perempuan Muda Dalam Menemukan Kebahagiaan Ragawinya, kekecewaannya pada suaminya seolah menemukan satu pelabuhan baru, wanita muda yang berasal dari kalangan atas, terjebak dengan pesona pria dari kalan...