tak terasa ternyata sudah hari H untuk tampil presentasi. Larissa bingung harus menghadapi marka bagaimana. Larissa tahu betul dia seperti apa karena dulu sempat selokal waktu kelas 10 namun tidak akrab.
Buat jaga jaga larissa mendatangi bangku marka yang sebelahnya masih kosong.
"Pagi marka" sapa larissa
"Sokab lu hahaha " marka meledek
"Yeu, kan basa basi dulu biar ga canggung gimana si"
"Iya iya, pagi juga lari...sa " marka sambil menahan ketawanya
"Ih, marka jangan di pisah gitu dong"
Hampir saja lupa, niat larissa datang ke bangkunya buat meminta anak laki-laki tersebut untuk tidak bercanda saat presentasi.
"Marka ini gue mohon banget sama lo, jangan main main didepan ntar nilai kita pada rendah" memohon seperti anak kecil yang sedang meminta jajanan.
"Ga apa apa rendah, asal ada kawannya hahahah" marka tergelak, masih cukup pagi.
"Enak aja kalau ngomong " larissa memukul lengan Marka.
"Sakit woi" teriak marka
"Lebay, pelan juga "
Akhirnya larissa mendapatkan teman setelah fay. Lintang belum terhitung karena mereka belum sedekat itu.
Sial, kenapa pula mendapatkan urutan pertama.
Bel sudah berbunyi, semua murid sudah duduk di bangkunya sambil bercerita namun tidak terlalu berisik.
"Gimana ngeditnya udah selesaikan? Payah ga? Aku mau bantuin tapi mager si hehe " larissa berbasa basi yang sangat basi pada lintang.
"Kalau belum nanti nilai kamu kosong, kalau gak mau bantu gak usah basa basi." Lintang menatapnya datar
apa dia bilang? kalau belum nanti nilai kamu kosong?
Padahal jumlah mereka berempat, tapi kenapa dia hanya menyebutkan larissa seorang diri.
Sudahlah larissa tidak mau mengambil pusing.
Akhirnya buk nova masuk ke kelas dan setelah memberi salam dan berdoa. Beliau mengingatkan lagi bahwa hari ini adalah presentasi kerja kelompok.
"kelompok pertama, udah siap?" Tanya Bu nova.
"udah buk" jawab mereka serempak.
"Kalau gitu, silahkan kelompok pertama presentasi" lanjut buk nova
Mereka sibuk menyiapkan segala hal. mulai dari mengatur formasi barisan agar terlihat rapi, mencolokkan laptop agar tersambung ke in focus dan hal lainnya yang bersangkutan dengan presentasi tersebut.
Dan akhirnya MC selaku fay memulai kegiatannya.
Sampai akhirnya giliran larissa untuk menjelaskan materi dari kelompoknya tersebut.
Setelah beberapa menit larissa membaca, ia merasakan marka sedang menertawainya. Padahal sudah diberitahu, dan larissa berusaha mati matian untuk menahan tawanya.
Sejurus kemudian fay menatap tajam ke arah marka, yang akhirnya langsung membuat anak laki-laki tersebut kicep.
"Iya iya maaf" jawab marka tanpa ditanya dan masih terdengar sedikit tawanya itu.
Sebelum presentasi ditutup ada sedikit video tambahan dari marka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adolescent
Teen Fictionkata orang, umur belasan adalah umur yang dimana kita bisa merasakan kebebasan yang nantinya akan tergantikan oleh kesibukan di umur puluhan. tapi rasanya tidak semua remaja menikmati usia belasan mereka dengan baik. justru mereka berusaha untuk te...