setelah beberapa minggu akhirnya bianca sudah bisa masuk ke sekolah kembali, sudah lama sekali rasanya ia tidak bertemu dengan teman-temannya.
dengan suasana pagi yang cerah dan kicauan burung di balik jendela membuat bianca bangun dari tidurnya.
"yeay, akhirnya udah bisa sekolah" ucapnya girang sambil mengambil handuk.
setelah selesai siap-siap ia turun ke bawah untuk menyantap sarapannya, ada mama dan papanya disana.
"halo, selamat pagi anak mama" sapa mamanya sambil mencium sang anak.
"pagi, ma, pa"
"oh iya ma, aku boleh minta sesuatu gak?" ucapnya ragu takut jika mama masih tidak mengizinkannya sama seperti sebelum-sebelumnya.
"minta apa sayang?" tutur mama lembut.
"aku mau pelihara kucing, boleh?"
mama bianca tampak berfikir sejenak sambil bertukar pandang dengan suaminya itu.
"boleh, mau kucing ras apa? nanti kita adopt"
"seriusan ma?"
"iya, biar kamu ada temannya juga dirumah"
"aaa senang banget" ucapnya.
"ini hari pertama kamu sekolah setelah insiden, kan?"
"iya, pa"
"hati-hati, jangan sampai terulang lagi ya? hari ini kita berangkat bareng"
"iya pa, hati hati kok"
bianca kelewat senang pagi ini, sedari tadi ia senyam-senyum sendiri melewati koridor sekolahnya yang sudah lama tak ia kunjungi.
"apa gue buat acara aja ya dirumah?" pikirnya setelah selepas keluar dari ruangan yang bernuansa putih hijau kemarin.
"DOR!!!"
"AAAaaa!!! " bianca terkaget sampai menutupi mulutnya agar tidak bersuara lebih keras.
"IH LARISSA" omelnya sambil mengelus dadanya yang berdebar.
"hehe, maaf" jawabnya kikuk.
"gimana keadaan lo, udah pulih total?"
"iya udah sa, tapi masih harus kontrol"
"gimana nanti kita buat acara gitu? ya kecil-kecilan lah buat nyambut lo karena udah sembuh" ide larissa.
"eh, gue juga mikirnya gitu. undang satu lokal apa gimana? "
"tergantung lo sih, boleh kita-kita aja, atau temen sekelas. tapi kalau teman sekelas ya resikonya nanti mereka tahu privasi keluarga lo" kita-kita yang dimaksud larissa adalah mereka berlima.
"boleh juga itu idenya"
saat mereka sudah tepat berada di kelas, pintunya tertutup rapat, padahal sudah hampir memasuki jam masuk.
bianca memimpin dengan melangkahkan kakinya kedepan dan membuka pintu secara perlahan.
alangkah kagetnya ia ketika mendapati party popper bertebangan di hadapannya.
"suprise mother father!!!" teriak marka
bianca diam sejenak, ia benar-benar speechless. haruskah sampai segininya? tapi bukan itu yang dipikirkannya, ia lebih senang jika mengetahui bahwa teman-temannya menanti kehadirannya.
"untung gak gue geplak karena lo hampir aja ngomong kasar" bisik Lintang.
"ya ampun, I'm so surprised, thanks for the little welcome, guys" ungkapnya haru dan beberapa teman-temannya memeluk tubuh itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adolescent
Teen Fictionkata orang, umur belasan adalah umur yang dimana kita bisa merasakan kebebasan yang nantinya akan tergantikan oleh kesibukan di umur puluhan. tapi rasanya tidak semua remaja menikmati usia belasan mereka dengan baik. justru mereka berusaha untuk te...