32. end

16 0 0
                                    








bianca tengah mengurung diri di kamar seharian, kini ruangan tersebut benar-benar kacau sama seperti pikirannya. hanya ketakutan yang mendominasi pada dirinya. bianca takut akan menjadi bahan perbincangan dan perundungan di sekolah dan semua teman-teman akan menjauhi dirinya. benar-benar ketakutan di ambang batas, sudah berapa kali gadis itu berteriak hingga suaranya kini sangat memperihatinkan. dirinya sibuk mondar-mandir tampak gelisah, lalu meraih ponsel dengan memberanikan diri.

 dirinya sibuk mondar-mandir tampak gelisah, lalu meraih ponsel dengan memberanikan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

setidaknya ia sedikit lega jika benar pemilik akun yang menyebarkan fotonya tersebut benar-benar akan menghapusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

setidaknya ia sedikit lega jika benar pemilik akun yang menyebarkan fotonya tersebut benar-benar akan menghapusnya.

tak lama kemudian kedua orang tua bianca pulang, namun hawanya menjadi sedikit berbeda.

lalu suara pintu kamarnya terketuk

"tolong turun ke bawah sebentar, ada yang mau dibahas" ucap wanita paruh baya yang di duga adalah mama bianca, dengan nada yang berbeda dari biasanya.

tamatlah riwayatnya pikir bianca.

ia memberanikan diri untuk menemui kedua orangtuanya yang sedang menunggu dibawah.

terlihat kedua orang tuanya yang tengah duduk di sofa ruang tamu dengan atmosfer yang membuat bianca merasa terintimidasi.

"bisa kamu jelaskan apa yang terjadi semalam?" ucap ayahnya membuka suara ketika anaknya sudah duduk tepat dihadapannya.

tanpa dijelaskan secara terperinci bianca sudah tahu arah pertanyaan papa nya itu kemana.

"maaf, bianca melakukan kesalahan. ma, pa" katanya dengan menunduk menunjukkan penyesalan.

"kamu tahu apa dampak dari perbuatan kamu?" setiap kalimat yang terlontar dari mulut pria paruh baya tersebut mampu membuat anak tunggalnya itu kesulitan untuk menyusun kalimat.

"dijawab!" hardik sang papa karena bianca tak kunjung memberi pernyataan.

"bianca gak tahu siapa yang upload fotonya, itu foto waktu masih SMP" hanya itu yang bisa ia jelaskan. dan bianca hanya bisa merutuki dirinya.

AdolescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang