Sore ini larissa sedang tidak ada jadwal, bosan sekali. Seperti ingin refreshing. Lalu ia berniat untuk keluar bersama fay.
Ia meraih ponselnya yang berada di meja belajar, lalu mencari nama fay disana.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya fay datang kerumah larissa. fay memanggil kedalam, namun tidak ada satupun orang yang menyahut. Karena jarak pagar dan rumah sedikit jauh.
larissa keluar dengan terburu-buru supaya fay tidak meninggalkannya.
"Lama gak?" Tanya larissa sambil memulai berlari kecil.
"Banget" kesal fay
"Lu sih, kecepatan banget"
"lo gak ngajak anak baru?" Tanya fay.
"Segan gue, belum dekat. Anaknya juga agak cuek gak sih" balas larissa.
"kemungkin karna belum kenal dekat aja, coba deh kalau udah kenal lama pasti beuh, beda banget sama pertama kali kenal" tawanya.
"Haha iya ya, rata rata pada begitu first impression nya"
Setelah hampir 15 menit berlari, kini mereka memilih untuk berjalan. Larissa lupa dengan kondisi kakinya yang masih pegal karena hukuman tadi pagi.
Kemungkinan besok kakinya akan mengalami kram.
Sudah hampir Maghrib, ketika hendak pulang larissa melihat seseorang yang tampak tidak asing sekarang baginya.
"Fay, karna udah Deket, lo duluan aja"
"kok pulangnya sendiri-sendiri" tanya fay
"Udah ga apa, gue ada perlu sebentar, gak apa-apa ya?"
"ih lo mah gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Adolescent
Teen Fictionkata orang, umur belasan adalah umur yang dimana kita bisa merasakan kebebasan yang nantinya akan tergantikan oleh kesibukan di umur puluhan. tapi rasanya tidak semua remaja menikmati usia belasan mereka dengan baik. justru mereka berusaha untuk te...