Sinar matahari sudah menampakkan celah-celah cahayanya dari sebalik jendela. Karena merasa terganggu oleh cahaya tersebut, Lintang akhirnya bangun dengan langkah yang berat dan melakukan sedikit peregangan agar tubuhnya terasa ringan.
Setelah semuanya selesai, lintang diam - diam menuruni anak tangga hendak menuju dapur.
Kenapa seperti itu?
Apa yang dia takutkan?
Dia hanya ingin sarapan di pagi hari. Akhirnya kali ini dirinya bisa sarapan dengan tenang tanpa rasa takut. Masih ada tersisa satu potong roti selai dan segelas susu. Biasanya mereka tidak pernah meninggalkan sarapan untuk lintang.
setelah selesai dengan kegiatan sarapannya lintang bergegas memanasi motornya selama beberapa menit, keluarganya yang lain sudah pada pergi duluan menggunakan mobil. mereka berangkat secara terpisah.
Tapi kenapa mereka tidak mengizinkan anaknya berangkat memakai satu mobil yang sama dengan mereka?
Kirain hanya di dunia fiksi saja ada sejenis orang tua yang seperti itu, namun di kehidupan lintang benar adanya.
Namun itulah kenyataannya, orang tua lintang mulai membencinya ketika waktu ia berada dibangku sekolah dasar.
🌟🌟🌟
Lintang memakirkan motornya di parkiran khusus siswa.
Melangkahkan kakinya menuju kelas. Sepertinya sekolah masih tampak sepi, hanya beberapa murid saja yang berlalu lalang.
Melewati koridor dan berhenti melihat daftar nama murid yang ditempelkan di mading . Ternyata dia sedang membaca nama-nama murid yang selokal dengannya. Setelah itu, ia melanjutkan mencari kelasnya.
Hari ini adalah semester baru memasuki kelas 11.
Tidak ada yang menarik dari nama nama siswa dan siswi tersebut.
Lalu lintang melanjutkan perjalanannya menuju kelas.
Lintang memilih meja paling ujung sebelah kiri dekat dengan jendela. Ah, posisi paling nyaman.
Sembari menunggu bel berbunyi lintang mendengarkan lagu menggunakan airpods.
Lalu matanya terlelap sembari mendengarkan lagu tersebut.
Tak sadar dirinya tidur untuk beberapa waktu yang lalu kini Lintang terbangun karna mendengarkan suara bel yang keras
Semua murid berhamburan memasuki kelas.
Dan akhirnya wali kelas memasuki ruangan. Karena ada sistem kelas acak, jadi saat ini sedang melakukan sesi perkenalan diri.
Setelah semuanya selesai memperkenalkan dirinya masing-masing , tiba tiba ada suara kaki berlari dengan sangat jelas.
Ada sosok yang sedang takut takut untuk membuka pintu kelas.
Lalu dengan langkah kaki yang bergetar mau tidak mau murid tersebut akhirnya masuk.
"Hehe, maaf buk telat" cengir siswi tersebut.
"Baru juga hari pertama udah telat, tapi yasudah kali ini ibu maafin," kesal guru tersebut sambil menggelengkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adolescent
Teen Fictionkata orang, umur belasan adalah umur yang dimana kita bisa merasakan kebebasan yang nantinya akan tergantikan oleh kesibukan di umur puluhan. tapi rasanya tidak semua remaja menikmati usia belasan mereka dengan baik. justru mereka berusaha untuk te...