14. momen

14 2 10
                                    


hari ini larissa datang sedikit terlambat, namun untung saja dirinya belum terlambat untuk mengikuti upacara. tetapi beberapa murid sudah berkerumun berkumpul dibarisan.

dengan langkah tergesa ia cepat-cepat berjalan meletakkan tas ranselnya dikelas

hari ini matahari sangat terik, semua yang mengikuti upacara seperti ikan asin yang sedang dikeringkan.

disela-sela upacara yang sedang berlangsung, murid-murid pada mengeluh saat sesi pembacaan amanat yang sedang dibacakan oleh inspektur upacara.

"siswa siswi bapak yang sedang berbahagia..." ujar kepala sekolah.

"hahaha,sangattt bahagia pak. sangat sangat bahagia sekalii" ucap murid sebelah dengan sarkas.

"bahagia dari mane anjir, panas begini" ucap fay kesal. larissa yang mendengar itu langsung mendang pelan kaki fay dengan ujung sepatunya.

"jangan sampai anak osis dengar terus kita dijemur ya fay" ancam larissa.

"eh iya, astaghfirullah maaf kawan" teman-teman yang berada disana pun ikut tertawa pelan.

setelah selesai semua murid berhamburan, ada yang pergi menuju toilet, ada yang ke kantin atau koperasi, dan ada juga yang langsung kembali ke kelas.

larissa dan teman-temannya memilih untuk mencari makanan, untuk mengisi perutnya yang belum terisi penuh karena keterlambatannya tadi.

"eh lo ganti pp ya sa" tanya fay, larissa hanya berdeham, mulutnya tengah asik mengunyah kue.

"lo fans sama gue? nge stalk ya lo?" tukas larissa.

"dih geer, gue tadi malam mau chat lo, tapi kagak aktif"

"ke pantai, sama siapa?" tanya fay.

"kevan"

"uhuk anjer" suara fay terdengar keras. lagi, larissa menendang kaki fay, gadis tersebut risih mendengar kalimat seperti itu.

tiba-tiba saja beberapa teman yang lainnya ikut tersedak mendengar ucapan larissa barusan.

"ngelawak lo, masih pagi"

"yakali sama kulkas berjalan"

"kevan? bukan ketos kita kan? gak mungkin dia mau jalan sama cewek"

"ngeyel ya lo pada, serah deh" larissa melanjutkan kegiatan memakan kuenya.

"oh iya, gue ada fotonya, bentar" larissa mengeluarkan ponselnya dari sebalik saku rok sekolahnya.

lalu ia menunjukkan hasil potret fasya semalam yang memfotokan dirinya dengan kevan.

"eh, iya juga si"

"bentar, otak gue lagi mencerna konspirasi"

"apaan dah, paling juga editan"

"segabut-gabutnya gue gak pernah ngedit haluan sama cowok real life gitu. gak kayak lo ngedit sama bias" tawa larissa keras.

"bentar, gue cek kontak kevan dulu" ucap salah satu teman sekelas larissa yang termasuk anggota osis tersebut.

"EH! LARISSA?!" teriak anak osis tersebut sambil menutup mulutnya dengan tangan.

"GILA MAMEN?! larissa sang penakluk kulkas berjalan" ucap fay menggebu-gebu.

"reaksi kalian berlebihan tahu gak" ujarnya.

"gak berlebih begimana? ini secara, kek lo jalan berdua sama kevan? gue sebagai ketua perserikatan fans kevan gak terima ya" protes temannya.

AdolescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang