Gyan yang melihat Shiren pergi langsung bergegas masuk ke kamarnya untuk mengecek keadaan Hyuna. Sungguh Gyan benar-benar khawatir,tapi karena ia mengutamakan kenyamanan Hyuna ia lebih memilih mengalah dan membiarkan Shiren yang lebih dulu menenangkan Hyuna.
Gyan menatap lembut istrinya yang sedang termenung di tempat tidur, sedang menatap lurus tanpa menghiraukan pergerakan dari Gyan.
Hyuna tersentak saat merasakan elusan di rambutnya. Menoleh dan mendapati Gyan sudah duduk di sampingnya dengan senyuman.
"Laper gak?"tanya Gyan dengan masih mengelus rambut Hyuna.
Hyuna menggeleng dan menjauhkan kepalanya agar Gyan berhenti mengelusnya.
"Kamu punya mantan yang masih kamu cintai,mas?"tanya Hyuna tanpa melihat ke arah Gyan.
Gyan terpaku sebentar kemudian menghela nafas panjang.
"Kalo aku masih cinta gak mungkin jadi mantan,"jawab Gyan berusaha santai.Hyuna tersenyum sinis "Terus siapa yang kamu cintai sekarang?"
"Na......,"panggil Gyan lembuut
"Aku ijin sama kamu besok mau ke Jogja,ke tempat Eyang,"ucap Hyuna sembari bangkit dari tempat tidur menuju walking closet.
Gyan membelalakkan matanya kaget "Mau ngapain? Kenapa tiba-tiba?" Tidak mendapatkan jawaban Gyan kemudian menyusul Hyuna ke walking closet mereka dan mendapati Hyuna sedang mengisi sebuah koper kecil dengan pakaiannya.
"Na,kamu ngapain?"tanya Gyan panik namun sama sekali tidak di gubris oleh Hyuna.
"HYUNA KHAYRALINE !" Gyan kehilangan kendalinya dan tidak sengaja membentak Hyuna membuat Hyuna menghentikan pergerakannya.
Hyuna mendelik tajam " Kamu bentak aku?"
Gyan menggeleng "Maaf,sayang,maaf,"
"Kamu balik lagi jadi Gyan yang dulu? Kamu balik lagi ke diri kamu yang sebenarnya? Kamu udah capek berpura-pura baik,iyaa kan?"
"Astagfirullah,gak sayang,gak. Kita duduk dulu yaa,kita ngomong baik-baik ,"
Hyuna menggeleng "Aku pergi sekarang juga," tegas Hyuna sembari bergegas menutup kopernya.
Gyan ikut berjongkok di depan Hyuna, mencoba meraih tangan istrinya namun di tepis kasar saat itu juga.
Hyuna berdiri dengan cepat sambil menarik kopernya berlalu dari hadapan Gyan. Gyan yang panik langsung menghalau langkah Hyuna yang hendak keluar dari kamar.
"Please, Na, Please, Please,,,don't go, i need you." Gyan memohon dengan tangisan pilu. Hyuna terdiam, getaran suara Gyan saat memohon menyentil egonya. Seseorang menangisinya, seseorang membutuhkannya, seseorang memohon untuk tetap tinggal, beginikah rasanya di inginkan?
Gyan berlutut membuat Hyuna terkejut dan tanpa sadar ikut berlutut juga, hingga kini mereka saling berhadapan.
"Aku harus apa biar kamu percaya kalo aku ingin kamu, aku membutuhkan kamu. Segala tentangmu aku ingin." Gyan menarik tangan Hyuna dan meletakkan di dadanya "Di sini ada kamu, selalu kamu. Please forgive me, Na, please,"
Hyuna tidak tahan lagi mendengar tangisan dan jeritan memohon dari Gyan langsung menarik Gyan ke pelukannya. Hyuna mengelus rambut Gyan dengan sayang,dan Gyan makin mengeratkan pelukannya ke pinggang Hyuna,dan mereka menangis bersama saling berbagi rasa.
"Kamu bikin aku kesel,kamu tau itu?"
Gyan mengangguk pelan dalam dekapan Hyuna.
"Aku gak tau kenapa akhir-akhir ini aku selalu bertindak egois,selalu bertindak semaunya,dan aku gak tau sampai kapan aku kayak gini,tapi aku akan coba mengontrolnya. Apa kamu mau berjuang sama-sama aku? Apa kamu mau bersabar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You ( END)
Romance"Menikah sama saya," "Maksudnya pak?" "Kamu nikah sama saya. Kalo kamu bersedia weekend ini saya ajak orang tua saya melamar kamu. Kamu mau?" "Iyaa,saya mau pak," ~Gyandevara & Hyuna Khayraline.~ Cuman cerita biasa,gak akan ada konflik yang gimana...