Pagi ini Hyuna terbangun tanpa Gyan di sisinya. Mengerjapkan mata beberapa kali namun bayangan persilatan mereka yang terjadi semalam tiba-tiba muncul sontak membuat wajahnya memerah. Hyuna menutup wajahnya malu,entah kenapa semakin lama dia merasa semakin mesum saja,apa mungkin pengaruh hormon kehamilan?
Wanita hamil itu kemudian turun dari ranjang dan keluar dari kamar,mencari keberadaan suaminya.
"Bik,Mas Gyan mana?"tanya Hyuna ketika melihat Bik Nani yang sedang membersihkan ruang tengah.
"Itu lagi di taman belakang,mba," jawab Bik Nani dan di balas ucapan terima kasih oleh Hyuna.
Hyuna melangkahkan kaki menuju taman belakang rumah mereka dan mendapati Gyan yang sedang berdiri berkacak pinggang dengan hanya menggunakan celana Jogger hitam panjang tanpa atasan,seolah memamerkan perutnya yang tidak sixpack namun punya V-line seksi yang menggugah selera. ( hiks)
Hyuna menyilangkan tangannya di dada sembari bersender di pintu menuju taman,memperhatikan pemandangan terindah hasil pahatan sempurna Sang Maha Pencipta dalam bentuk seorang Gyandevara. Menyadari ada yang memperhatikan sontak Gyan menoleh ke arah Hyuna lalu melemparkan senyuman.
"Morning,Ma,"
"Morning," sahut Hyuna sembari melangkah ke arah Gyan.
"Sini deh," Gyan mengulurkan tangannya agar Hyuna mendekat kepadanya.
"Ngapain sih?"tanya Hyuna sambil mencubit pelan perut Gyan. Bukannya menghindar Gyan malah terkekeh dan menghadiahi satu kecupan di kening Hyuna.
"Itu,,,,si kakak," Gyan menunjuk ke arah satu tanaman yang nampaknya baru saja di tanam langsung oleh Gyan. Hyuna menatap Gyan seolah minta penjelasan.
"Maaf,kita gak sempat ngasih penguburan yang layak buat Kakak. Sebagai gantinya aku nanam ini buat mengenang Kakak,gak apa-apa yaa,"
Mata Hyuna berkaca-kaca " Mas...."ucapnya lirih dengan menggigit bibir bawahnya berusaha menahan tangis.
Gyan tersenyum dengan tatapan sendu lalu sebelah tangannya merangkul bahu Hyuna dan Hyuna yang melingkarkan kedua tangannya di pinggang Gyan.
"Kita bakalan ngelewatin ini sama-sama,"ucap Gyan yang di angguki oleh Hyuna.
Mereka berdua menatap tanaman itu,tanaman yang di tanam dengan sepenuh hati,dengan membubuhkan benih-benih kasih sayang,seolah bunga yang di tanam begitu berharga. Dandelion—bunga sederhana namun punya banyak makna,dengan filosofi yang memikat hati.
____________________________________________________
Flashback on.
Di ruang kerja Gyan
"Gue kayaknya bakalan resign aja dari kampus,"
"Bercanda?"
"Gue serius. Gue mau jagain Hyuna. Kalo terlalu banyak ijin di kampus jatohnya gue gak profesional,"
"Terus lo mau ngapain?"
"Fokus ke bisnis kita aja. Lebih santai,kerjaannya bisa gue bawa ke rumah juga,"
Arfeen menghela nafas panjang "Lo udah bener-bener mikirin itu? Jadi pengajar itu keinginan lo dari dulu kan,bahkan arti dan makna dari nama lo pun ngedukung itu,"
Gyan meraup wajahnya kasar "Gue bingung. Kepala gue mau pecah. Semua masalah rasanya bekerja sama nyerang gue bersama'an. Masalah kesehatan Hyuna,masalah mertua gue,bahkan masalah anak gue yang meninggal pun gue belum bisa mencerna dengan baik. Anak gue,Feen,anak gue meninggal karena kebodohan gue,itupun gue gak bisa berduka dengan bebas,gue cuman bisa hancur di dalam," keluh Gyan dengan suara yang bergetar menahan tangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You ( END)
Romance"Menikah sama saya," "Maksudnya pak?" "Kamu nikah sama saya. Kalo kamu bersedia weekend ini saya ajak orang tua saya melamar kamu. Kamu mau?" "Iyaa,saya mau pak," ~Gyandevara & Hyuna Khayraline.~ Cuman cerita biasa,gak akan ada konflik yang gimana...