Gyan & Hyuna

11.7K 603 19
                                    

"Mas,kamu gak sesek di dalam situ?" tanya Hyuna dengan risih. Bagaimana tidak,posisi Gyan kini sedang berbaring di paha Hyuna dengan kepala yang ia masukkan ke dalam baju Hyuna dengan dalih ingin berinteraksi lebih dekat dengan anaknya.

"Gak,kok,aku nyaman di sini,anget,ya kan dek?"sahut Gyan dengan polos sambil terus menerus mengecup perut istrinya.

Hyuna memutar matanya malas mendengar jawaban Gyan.

"Tapi ini lama-lama aku yang gerah jadinya,mas. Awas,iih,"

"Bentar lagi,sampe adek tidur,"

"Kamu bisa tau adek tidur apa gak tuh gimana caranya?"

Gyan mengedikkan bahu lalu mengecup agak lama perut Hyuna sambil mengelus-elus lembut "Good night,adek," ucapnya kemudian membenarkan baju Hyuna yang tersingkap.

"Sekarang giliran Mamanya yang di kelonin,sini," Gyan menarik Hyuna agar baring di lengannya lalu mendekap hingga tidak ada jarak yang tersisa.

Hyuna mengendus ceruk leher suaminya yang belakangan ini sungguh menjadi candunya,walaupun Gyan tidak memakai parfum,Hyuna tetap menggilainya.

"Sayang," panggil Gyan sambil mengusap-usap kepala Hyuna.

"Kenapa,mas?" tanya Hyuna dengan posisi wajah masih berada di ceruk leher Gyan.

"Kamu......... gak mau ketemu Ayah sama Ibu?"

Mendengar pertanyaan Gyan tubuhnya Hyuna secara refleks menegang,Gyan yang menyadari hal itu langsung mengelus pinggang Hyuna dan mencium pucuk kepalanya seolah memberi kenyamanan.

"Kamu kok nanya kayak gitu? Bukannya selama ini kamu gak pernah ikut campur soal aku dan orang tuaku? Bahkan waktu aku berantem hebat sama mereka kamu banyak diamnya kan?"tanya Hyuna dengan intonasi suara yang tinggi.

Gyan menghela nafas panjang mencoba untuk tidak terpancing emosional. "Turunin intonasi suara kamu,Na. Kontrol diri kamu," peringat Gyan dengan nada pelan namun sarat akan ketegasan. "Iya kamu bener,tapi aku kayak gitu bukan karena aku gak peduli,aku peduli,i really do. Aku cuman ingin mendukung kamu,membiarkan kamu ngelakuin apa yang pengen kamu lakuin asal semua yang kamu lakuin punya alasan yang kuat. Dan bukan kapasitas aku mengatakan sesuatu yang gak aku tau dengan detail permasalahannya,karena yang bener-bener paham permasalahan kamu sama orang tuamu ya cuman kalian. Aku di sini cuman ngedukung kamu. Kamu ngerti,kan,maksud aku?"ungkap Gyan dengan nada suara lembut.

Hyuna menganggukkan kepala dengan mata yang sudah berkaca-kaca. "I'm sorry. Aku childish banget," ucapnya dengan suara bergetar.

Gyan melonggarkan dekapannya "Mama,,,hei,jangan nangis. Di sini aku cuman mau kita coba buat deep conversation aja,biar kita terbiasa terbuka satu sama lain. Aku gak mau kecolongan lagi kayak dulu,kebodohan aku bikin aku hampir kehilangan kamu,"

Hyuna tersenyum senang,mendengar nada ketulusan dari ucapan Gyan membuat hatinya berdesir tak terelakkan.

"Aku gak tau,mas. Kalo aku bilang aku gak mau ketemu mereka tapi nyatanya ada rasa kangen yang selama ini aku tepis,tapi kalo harus ketemu mereka sekarang aku gak tau apa aku udah siap sepenuhnya atau belum. Aku,,,,takut menyakiti mereka lebih dalam lagi. Karena aku ngerasa aku terlalu membalas mereka dengan keras seolah aku bukan terlahir dari mereka,"

"Aku tau itu. Kamu pasti kangen banget sama Ayah dan Ibu,terlebih sama Ibu,kan. Karena gimana pun,mau semarah apapun kamu,mau sejahat apapun kalimat yang kamu lontarkan,kamu tetep peri kecil yang baik ke semua orang,"tutur Gyan sambil menjawil hidung Hyuna.

"Kadang aku mikir sih,mas. Sebenarnya maksud Ayah dan Ibu ngedidik aku kayak gitu untuk kebaikan aku juga,terlebih Ayah,dia gak mau aku gagal dan ngerasain hidup susah kayak yang dia rasain dulu. Tapi,mungkin cara mereka yang gak cocok buat aku dan bikin aku gak bisa nerima dan tertekan. Sampai ngerasa aku gagal jadi anak dan selalu ngerasa gak di inginkan,"

Because Of You ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang