"Menikah sama saya,"
"Maksudnya pak?"
"Kamu nikah sama saya. Kalo kamu bersedia weekend ini saya ajak orang tua saya melamar kamu. Kamu mau?"
"Iyaa,saya mau pak,"
~Gyandevara & Hyuna Khayraline.~
Cuman cerita biasa,gak akan ada konflik yang gimana...
Setelah sang Mama di perbolehkan pulang dari rumah sakit, kini mereka menjalani aktifitas seperti biasa. Gyan kembali fokus dengan pekerjaannya namun tetap siaga kapan pun jika Hyuna membutuhkan. Sedangkan Hyuna, sedang menikmati kehamilannya yang sudah memasuki trimester akhir dengan segala cinta yang di berikan oleh suami dan keluarganya.
Seperti saat ini, Hyuna yang sedang bersantai di kamar, tiba-tiba mendapatkan pesan dari Gyan yang menyuruhnya untuk pergi ke taman belakang dengan memakai pakaian yang bagus. Sejenak Hyuna merasa heran, namun tetap melakukan apa yang di perintah oleh suaminya.
Sampai di taman belakang, Hyuna terkejut dengan pemandangan indah di depannya. Sejak kapan suaminya menyiapkan semua ini? Hyuna menutup mulutnya tak percaya. Gyan kenapa jadi semanis ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mas, Apa ini? Kamu ngapain?" tanya Hyuna sembari melangkah pelan ke arah Gyan, dan memberikan satu kecupan di pipi Sang Suami.
"Candle light dinner sederhana." jawaban Gyan membuat senyum di bibir Hyuna semakin mengembang.
Gyan menuntun Hyuna agar duduk di kursi, mencium pucuk kepala Hyuna sebelum ia duduk di kursi miliknya.
"Jelasin ke aku, ini semua maksudnya apa, Mas?" tanya Hyuna masih penasaran.
"Dari awal aku gak memperlakukan kamu dengan benar, iyaa kan, Na?"
"Mas, aku gak butuh apapun lagi sekarang. Semuanya udah terasa cukup buat aku."
"Kamu ingat, gimana dulu aku melamar kamu? Kamu dalam tekanan, dan secara impulsif mengiyakan, dengan harapan akan bahagia, namun yang di dapat malah sebaliknya. Aku tau aku gak bisa mengubah masa lalu, tapi aku berusaha jadi lebih baik untuk sekarang, maupun di masa depan."
"Mas........" lirih Hyuna dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Na, aku tau, aku udah nyakitin kamu terlalu dalam, aku tau, aku adalah penyebab semua kesakitan kamu di masa lalu. Tapi, Na, ketika kamu bilang kamu berhenti cinta sama aku, rasanya seperti ribuan paku di tusukkan secara bersamaan di jantung ku, sakit, Na. Padahal sakit yang aku rasakan gak sebanding sama rasa sakit yang aku berikan ke kamu, ternyata aku selemah ini. Kehilangan cinta mu sama aja aku kehilangan hidupku."
Hyuna terisak, ia menggelengkan kepalanya sembari meraih tangan Gyan untuk di genggam.
Gyan menatap Hyuna dengan mata yang memerah, dan terlihat begitu memelas "Tolong, tunjukkan belas kasihmu buatku sekali lagi, Na. Tolong kembalikan tatapan penuh cintamu yang dulu kepadaku, tolong berikan hatimu lagi buatku berlabuh, tolong kembali cintai aku seperti dulu. Tolong, biarkan aku menjadikan kamu tujuan hidupku.
