Gyan & Hyuna

8.8K 464 43
                                    

Gyan dengan langkah tegap berjalan menuju ruangan Arfeen. Suara ketukan sepatunya seolah menegaskan betapa gagah dan berwibawanya seorang Gyandevara. Sampai di depan ruangan,tanpa mengetuk pintu dan mengabaikan keberadaan Rafif— asisten Arfeen,Gyan  membuka pintu dan langsung di suguhi pemandangan sepasang suami istri yang saling menyuapi.

"Tangan lo udah gak berfungsi sampe harus di suapin Shanin?"sarkas Gyan lalu menghempaskan dirinya ke sofa berhadapan dengan Arfeen dan Shanina.

Arfeen tersenyum miring "Lo pasti iri karena gak pernah di suapin Hyuna."

"Gue gak iri. Gue cuman gak manja kayak lo. Malu sama brewok" Gyan menatap sinis Arfeen yang sedang membuka mulutnya lebar agar Shanina kembali menyuapkan makanan ke mulutnya.

Shanina terkekeh "Kalian kayak anak TK tau gak," ucap Shanina dengan tangan masih aktif menyuapi suaminya. 

Gyan memutar bola matanya jengah "Lo kenapa nyuruh gue ke kantor? Padahal gue baru aja selesai ngajar dan harusnya sekarang gue makan siang bareng Hyuna."

"Yang sopan. Gue bos lo kalo di kantor," seloroh Arfeen membuat Shanina yang berada di sampingnya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah mereka berdua.

"Gila hormat ?" tanya Gyan dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Wah,kalo kayak gini gue jadi makin semangat nahan lo lebih lama di sini," ucap Arfeen sembari tersenyum meledek.

Gyan menghela nafas panjang "Si kecil mana,Sha?"tanya Gyan mengalihkan perhatiannya kepada Shanina.

" Di tinggal di rumah sama bibiku. Ini juga aku mau langsung pulang,gak betah lama-lama pisah sama anak,"jawab Shanina sembari membereskan wadah makanan di atas meja.

Gyan tersenyum "Gue jadi gak sabar nungguin anak gue lahir,"

"Makanya kerjaan lo cepet di selesaikan,"tukas Arfeen membuat Gyan mendengus kesal.

"Gak ada habisnya kalian berdua." ujar Shanina. "Mas,Sha pulang dulu ya. Semangat kerjanya," pamit Shanina kemudian,seraya mencium tangan Arfeen dan di balas kecupan mesra di sisi kepalanya.

"Kamu hati-hati ya,sayang. Kabarin kalo udah nyampe rumah," ucap Arfeen sembari memeluk pinggang Shanina.

"Duluan,Gy. Salam buat Hyuna ya,"

Gyan menganggukkan kepala dengan tersenyum ramah.

"So?"  tanya Gyan setelah Arfeen kembali duduk di depannya.

"Ada sedikit trouble di proyek Julliard,"tutur Arfeen seraya memijit pelipisnya.

"Masalah perijinan?"tanya Gyan

Arfeen menggelengkan kepala "Tiba-tiba aja beberapa orang bersikeras gak mau ngelepas tanahnya. Padahal sebelumnya udah pada OK."

Gyan membuang nafas kasar " let me guess,minta kenaikan harga?"

"Hmm. Bermula dari satu orang,lama kelamaan jadi beberapa orang ikutan juga. Pusing gue,"

Gyan tersenyum miring "Provokator,"

Arfeen mengedikkan bahunya. "Lo bisa nanganin ini?"

"Sure. Bukan sekali dua kali kan kita dapat masalah kayak gini," jawab Gyan dengan tangan sudah sibuk mengutak atik handphonenya.

Arfeen memicing "Jangan sampai keluar batas,Gy," ucapnya memperingati.

"Your welcome," sahut Gyan sembari bangkit dari sofa dan keluar dari ruangan Arfeen dengan handphone sudah menempel di telinganya,menghubungi seseorang.

Because Of You ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang