Heyyooooooww
Pak Gyan up nih,masih ada yang nungguin??
Hepi malam minggu~~
Hepi membaca yaa~~
_____________________________________
Setelah keadaan mulai stabil,sang Mama di pindahkan ke ruang perawatan VIP. Hyuna juga menghubungi kedua orang tuanya sehingga di sinilah mereka semua berada. Gyan duduk di sebelah ranjang pasien,setia mengenggam jemari Mamanya yang masih terlelap. Sementara Hyuna dan kedua orang tuanya duduk di sofa yang terdapat di dalam ruangan tersebut,semuanya hening,sibuk dengan pikiran masing-masing.
Gyan bangkit dari duduknya lalu mendekat ke arah Hyuna,berjongkok sembari mengenggam tangan istrinya dengan lembut.
"Kamu pulang sama Ayah dan Ibu yaa,istirahat di rumah. Nanti dateng lagi bawain aku makanan dan baju ganti,"ujar Gyan dengan suara amat sangat lembut.
Hyuna menatap Gyan dengan bibir bergetar dan mata berkaca-kaca.
"Mama bakalan baik-baik aja kan,Mas?"tanyanya dengan suara bergetar. Sungguh Gyan tidak tega melihat kondisi Hyuna. Wanita hamil itu sedari tadi tidak berhenti mengeluarkan airmata walaupun tidak ada isak tangis yang terdengar.
Gyan mengangguk sembari menghapus airmata di pipi Hyuna menggunakan ibu jarinya.
"Iyaa,Mama bakalan baik-baik aja. Kamu pulang ya,Sayang. Kamu dan adik butuh istirahat yang nyaman,"
Tangan Hyuna terulur membelai rahang Gyan,lalu mengulas senyum sembari menatap dalam manik mata sang suami.
Gyan balas tersenyum lalu mencium kening Hyuna.
"Ayah,Ibu,titip Hyuna yaa,"tutur Gyan sembari menatap kedua mertuanya bergantian.
Ayah menepuk pundak Gyan berulang "Jangan lupa kabarin tentang kondisi Mama kamu," ucap Ayah yang di angguki oleh Gyan.
Ibu memeluk Gyan sembari mengelus punggungnya,memberikan dukungan untuk sang menantu. Setelah itu langsung mengekori suaminya yang sudah melangkah keluar ruangan.
Gyan menangkup wajah Hyuna dengan kedua tangannya,menciumi seluruh wajah istrinya dengan lembut,di akhiri dengan kecupan singkat di bibir Hyuna.
"Kamu jangan mikirin yang macem-macem yaa. Cukup makan yang bener,terus istirahat. Nurut yaa,sayang,"ujar Gyan sembari tangannya mengelus-elus perut buncit Hyuna.
Hyuna mengangguk lalu mengecup bibir Gyan sekilas. Gyan tersenyum kemudian berjongkok di depan perut buncit Hyuna.
"Adik jagain,Mama yaa. Papa di sini dulu sama Eyang. Yang pinter yaa,"bisik Gyan di perut Hyuna seolah berbincang langsung dengan anaknya.
Kemudian Gyan mengantarkan Hyuna sampai di depan ruangan di mana kedua mertuanya sudah menunggu.
Setelah kepergian istri dan mertuanya,Gyan kembali duduk di dekat ranjang pasien. Tatapannya tidak lepas dari wajah pucat sang Mama. Sedetikpun ia tidak mengalihkan pandangannya,bahkan jika saja matanya tidak perih,berkedip pun ia tidak akan mau. Seolah takut jika ia lengah,akan terjadi sesuatu kepada Mamanya.
Hingga bermenit-menit kemudian, akhirnya mata Mama terlihat mengerjap-ngerjap pelan. Setelah matanya terbuka sempurna,Mama menunjukkan raut bingung begitu menyadari ia berada di ruangan yang asing baginya.
"Mama di rumah sakit,"ucap Gyan membuat Mama langsung menoleh ke arah Gyan.
"Ngapain Mama di bawa ke sini?"tanya Mama dengan dahi berkerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You ( END)
Romance"Menikah sama saya," "Maksudnya pak?" "Kamu nikah sama saya. Kalo kamu bersedia weekend ini saya ajak orang tua saya melamar kamu. Kamu mau?" "Iyaa,saya mau pak," ~Gyandevara & Hyuna Khayraline.~ Cuman cerita biasa,gak akan ada konflik yang gimana...