Gyan & Hyuna

15K 782 78
                                    

Gyan yang sedang membaca buku dengan posisi bersandar di kepala ranjang di kagetkan dengan Hyuna yang tiba-tiba menyusrukkan kepalanya di dada bidang milik Gyan. Kini setengah badan Hyuna sudah berada di atas dada suaminya. Gyan terkekeh,meletakkan bukunya kemudian mengecup kepala Hyuna berulang-ulang dengan gemas. Seolah tidak mau kalah,Hyuna mengecup singkat ujung bibir Gyan.

Gyan memeluk,melingkarkan tangannya ke tubuh mungil Istrinya dan meletakkan dagunya di atas kepala wanita Sang penguasa hati. "Gimana perasaan kamu hari ini?" Gyan bertanya dengan suara yang tidak terdengar jelas karena sambil mengendus aroma shampo yang menguar dari rambut Sang istri.

Hyuna bergeming,memilih menengadahkan kepala menatap Gyan penuh arti lalu memberikan ciuman lembut di rahang laki-laki itu.

"Jangan nakal,Na," peringat Gyan yang sedang berusaha kuat menahan sesuatu di dalam dirinya.

Bukannya berhenti Wanita hamil itu mulai memetakan wajah tampan suaminya,membelai ringan mata dan mengecup ujung hidung mancung Gyan. Belaiannya turun ke leher Gyan,dengan ringan ia mengelus jakun yang sedari tadi turun naik dengan seksi membuat Hyuna ingin menggigitnya gemas.

Gyan terpejam,membiarkan istrinya melakukan apa yang ingin ia lakukan dan tentu saja ia menikmatinya juga. Hyuna mensejajarkan wajah mereka,menatap lekat wajah seksi sang suami yang sedang terpejam dengan tangan yang sudah masuk ke dalam kaos Gyan,aktif menelusuri dada bidang suaminya. Pandangan Hyuna turun ke arah leher,ia meneguk salivanya kasar lalu mendekatkan bibirnya ke leher Gyan,dengan lembut ia menjelajahi leher Gyan menggunakan bibir dan hidungnya membuat Gyan mendongak memberikan ruang agar Hyuna lebih leluasa melakukan kemauannya.

Hyuna menyelipkan tangan ke punggung kokoh Gyan,membelai halus,lalu turun ke pinggang,meraih ujung kaos Gyan lalu melepaskannya melewati kepala Gyan. Gyan kaget namun hanya tersenyum melihat ekspresi Hyuna yang sedang mengagumi perutnya yang tidak sixpack namun keras dan tidak berlemak. Tangan Hyuna teralih merabai perut Gyan,mengelus V-line suaminya,membuat laki-laki itu menahan nafasnya karena sensasi panas akibat ulah nakal jemari lentik istrinya.

"What's next?" tanya Gyan dengan suara rendah dan serak.

Hyuna mendorong Gyan agar berbaring telentang lalu menaiki tubuh Gyan dengan gerakan sensual. Hyuna menatap Gyan dalam dengan wajah yang semakin dekat,dekat,hingga bibir mereka menyatu dengan Hyuna yang memimpin gerakan bibirnya,menyesap hingga menggigit kecil bibir suaminya membuat Gyan tersenyum miring di sela-sela ciuman mereka.

Gyan mengimbangi gerakan Hyuna,membelai betis dan paha Hyuna bebas karena dress tidur satinnya sudah terangkat bertumpuk di pinggang.  Hingga saat Gyan ingin meloloskan dress tidur Hyuna,wanita itu langsung menahan tangan Gyan dan menghempaskannya ke atas kepala Gyan.

Gyan mengerjap sebentar kemudian terkekeh "Wow.."

"Di kuasai atau menguasai,Tuan??" bisik Hyuna sembari menggigit kecil telinga Gyan.

Gyan menyeringai "i'm yours"

Hyuna bergerak melepaskan dressnya dengan gerakan seduktif,sehingga terpampanglah pemandangan yang sangat memanjakan mata . Dengan nafas yang semakin memburu dan tatapan yang meredup,Gyan menarik pelan hingga tubuh mereka kini tidak berjarak lagi.

Tangan Hyuna kembali aktif mengelus seluruh bagian tubuh Gyan dengan bibirnya yang masih menjelajahi leher,pundak,dan telinga suaminya membuat Gyan menggeram rendah. Ciuman itu turun ke dada suaminya,ia bermain di titik-titik sensitif,turun menciumi perut,menjelajahi V-line dan pinggang Gyan dengan sentuhan ringan hidungnya.

Gyan yang semakin di kuasai gairah kembali menarik Hyuna dan merekatkan bibir mereka,kali ini lebih kasar dan tidak beraturan,Hyuna yang hampir kehabisan nafas lalu menjambak rambut Gyan agar melepaskan tautan mereka,setelah itu mereka saling bertatapan dengan nafas yang memburu.

"Are you ready for the main course,Sir?"

Belum sempat Gyan menjawab nafasnya tercekat karena Hyuna dengan cepat sudah mempermainkan miliknya yang sedari tadi sudah mendamba.

"Oh,God,Hyunaaa,"

💦💦💦💦

Hyuna yang masih tertidur pulas merasakan seluruh wajahnya di kecup lembut membuat mau tidak mau ia membuka matanya walaupun masih berat.

"Morning," sapaan dan wajah tampan Gyan menyambutnya saat membuka mata dengan sempurna. Suaminya itu sudah rapi dengan kaos dan celana rumahannya.

Hyuna tersenyum "Morning," balasnya dengan suara yang masih serak.

"Mau duduk?"tanya Gyan dan di angguki oleh Hyuna.
Gyan lalu menarik lembut tangan Hyuna hingga selimut yang menutupi tubuhnya melorot menampilkan dua asetnya yang sangat berharga.

"Ck,iih mas,"rengek Hyuna sambil memperbaiki letak selimutnya.

Gyan terkekeh lalu membenarkan rambut istrinya yang berantakan "Mandi dulu ya,aku siapin air hangat,mau?"

"Tapi aku laper mas,"

"Mandi dulu,sikat gigi baru sarapan,"

Hyuna menghela nafas lalu mengangguk nurut.

"Hari ini kita ke dokter ya,"ajak Gyan

"Tapi kan belom jadwalnya, mas,"

"Yaa gak papa,aku cuman mau mastiin kamu sama adik aman,soalnya semalam kamu ngeri banget,"

Sedetik kemudian wajah Hyuna memerah,mengingat betapa nakalnya ia semalam. Bahkan ia yang memimpin permainan berulang-ulang.

Gyan mencuri satu kecupan di bibir Hyuna "Mikirin apa,hmm?"

Hyuna yang malu langsung mendorong Gyan agar menjauh "Awas,iih, aku mau mandi,"

"Pelan-pelan sayang,itu selimutnya lepasin aja nanti keserimpet. Aku ambilin bathrobe dulu," Gyan langsung melangkah ke walking closet dan kembali dengan membawa bathrobe satin berwarna abu-abu milik Hyuna.

"Mas sembarangan deh ngambilnya," gerutu Hyuna sambil mengikat tali bathrobenya.

"Yang penting bisa nutupin aset kamu,kan," goda Gyan yang langsung di hadiahi tamparan pelan di lengannya.

Gyan menuntun Hyuna ke kamar mandi,menyiapkan air hangat sementara istrinya sikat gigi.

Setelahnya Gyan menghampiri Hyuna "Aku siapin sarapan kamu ya,habis itu kita ke dokter. Udah aku daftarin tadi," ucapnya sembari mengecup lembut bahu Hyuna dan di balas dengan senyuman manis penuh dengan busa pasta gigi.

_____________________________________________________

Hujan seharian enaknya bobok gak sih??

Because Of You ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang