Gue masih bertukar pandang dengan putra. Berharap dia bisa memberikan penjelasan ke gue, tentang maksud si yuki.
"Hey...Halo...Kenapa kalian berdua malah bengong?." Tanya Yuki, sambil melambaikan tangan diantara kedua mata gue dan putra, yg sedang bertatapan.
Kemudian tiba-tiba saja,
Plak...!!!
"Aduh... Kenapa gue di gampar?." Protes gue pada yuki, dengan tangan memegang pipi yg jadi korban gamparannya.
"Lagian gue ngomong malah di cuekin." Yuki memaki kesal.
"Tapi kenapa harus gue, kenapa gak lu gampar si putra aja?." Tanya gue masih tidak terima.
"Lu lebih deket soalnya." Jelas Yuki.
Ha?, cuman karena alasan itu gue harus di gampar? Sumpah ini cewe nyebelin banget.
"Udah don, masalah itu gak penting. Kita perlu bahas masalah yg tadi." Ucap Putra.
"Gini ki, sebelumnya si Donni bilang kalo yg numbalinnya itu murid cowo. Iya kan don?" Jelas Putra.
Gue mengangguk.
"Ohh... gue ngerti. Jadi, lu minta maaf ke Donni sebagai perwakilan pacar lu. Gitu kan maksudnya?." Tanya Putra kepada Yuki.
"Kenapa malah jadi bahas pacar sih, gue gak punya pacar." Jawab Yuki.
"Lah terus?." Kini gantian gue bertanya.
"Ya ampun. Bego banget sih, yg bikin lu jadi tumbal tuh gue. Gu... E... Paham gak sih?." Yuki mulai nampak kesal.
"Ohh... Maksudnya, lu aslinya cowo?." Gue kembali bertanya.
"Lu mau gue gampar lagi don?." Yuki mulai tak kuasa menahan emosi.
"Sabar dulu sabar," Ucap gue. "Soalnya gue yakin banget kalo yg numbalin gue tuh murid cowo bukam cewe."
"Apa alasannya?." Tanya Putra.
"Pertama, karena dia pake celana panjang abu-abu." Jawab gue tegas.
"Ya, karena gue langsung pakai baju olahraga dari rumah. Soalnya pelajaran pertama itu olahraga," Yuki memberi penjelasan.
"Dan warna celana training sekolah kita kan memang abu-abu, sama kaya warna seragam. Mungkin lu mengira gue pakai celana seragam, padahal yg gue pakai itu celana olahraga." Yuki memberi penjelasan.
Eh?, jadi pelajaran pertama olahraga?. Sumpah gue lupa, gara-gara semalem keasikan marathon nonton anime.
Apalagi tadi pagi, gue buru-buru dan gak sempet memperhatikan jadwal pelajaran untuk hari ini. Gue cuman ingat kalo akan ada pelajarannya bu Lativa.
"Memangnya hari ini pelajaran pertama olahraga put?." Tanya gue pada Putra untuk sekedar meyakinkan.
"Lah... Pas lu lagi di jemur di lapangan kan, gue melambai-lambai buat ngasih lu semangat. Emang lu gak liat?." Jawab Putra.
"Eh tapi, pas di gerbang dia nunjukin baju seragam putihnya di balik hoodie yg dia pakai." Gue kembali menyanggah.
"Mana ada orang pakai baju kemeja putih, bawahannya pakaian olahraga." Lanjut gue.
"Eee... itu sebenernya kejadian tidak terduga." Yuki membuka penjelasannya.
"Jadi gue tuh awalnya pakai baju olahraga di lapis sama baju seragam, plus pakai hoodie kesayangan gue." Jelas Yuki.
"Kalau lu tau jam pertama olahraga, ngapain lu pakai baju dobel banyak-banyak?" Tanya gue.
"Nah itu, Gue juga memikirkan hal yg sama. Jadi, setelah sarapan gue memutuskan buat ngelepas rok gue dan langsung pakai celana olahraga aja." kata Yuki.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Highschool Story : First Step (TAMAT)
UmorismoKisah seorang anak bernama Donni yg memilih menjadi otaku, setelah berkali-kali di tolak oleh banyak wanita dan membuatnya menjadi bahan olok-olokan seluruh siswa seangkatannya saat SMP, memulai langkah pertamanya memasuki dunia SMA. Dia berusaha un...