Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*********************************
"Mati."
Dor . . . Dor . . . Dor . . .
Kakucho, Izana dan Jiro mencoba melindungi [Name], Jiro mendekap [Name] dengan erat menutupi [Name] dari tembakan dengan tubuhnya. Besi panas itu bersarang ditubuh Izana. Seketika Izana ambruk karena tak kuasa menahan bobotnya lagi, begitu juga Kakucho yang tak sengaja di dorong Izana sehingga dirinya yang terluka itu menubruk tanah. Kisaki kaget dan tak percaya dengan hasil yang didapat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Name] melepas dekapan Jiro dan beralih memeluk Izana. "Kenapa kau melakukan itu Izana!?" amarah [Name] melonjak. Dia menaruh kepala Izana di pahanya.
"Karena kau saudariku," jawab Izana dengan senyum.
"Tapi kau tidak perlu, kau sudah terlalu sering melindungiku!!" bentak [Name]. Izana tersenyum lebih manis kali ini.
"Mikey, ada sesuatu yang ingin kuberitahu padamu, ini kekalahan Tenjiku," ujar Izana.
"Izana," Jiro mengerutkan keningnya.
"Jangan banyak bicara! Biar aku yang mengatakannya kau tidak perlu mengatakannya," kata Kakucho menahan tangisnya.
"Haha, apa maksudmu? aku tak paham . . ." ujar Izana.
Kakucho mengeratkan giginya, "kenapa kau tidak mengorbankakku saja? Kau rajanya, kau bisa membuangku seperti sampah untuk melindungi ratu."
"Kau harus membuat eramu, itulah arti raja, benarkan, Izana?"
"Era 'kita' ya, maaf Kakucho tapi kau juga keluargaku," tangis Kakucho pecah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
