『After Story』

1.4K 128 1
                                    








Shuji menggendong kedua anaknya yang terlelap. Mereka sudah kembali dari Eropa setelah sebulan disana. "Uhm, papa?" anak gadis Shuji terbangun, "kita sudah sampai?"

"Ya, tidurlah lagi," jawab Shuji.

"Ayah?"

"Izana pergi ke kantor dulu, dia akan pulang setelah semua selesai," jawab Shuji.

Ctass🎉

"Selamat datang kembali!" anggota petinggi Bonten menyambut Shuji serta anaknya dengan meriah.

"Ada acara apa ini?" tanya Shuji datar. Si kembar terbangun akibat berisiknya suara tujuh pria dihadapannya.

"Mau sambut kepulangan anak kita dong," jawab Ran.

Shuji menatap Ran tidak suka, "anakku kali, aku yang bikin bareng [Name] kok bisa-bisanya ngaku-ngaku kalian."

"[Name]-nee aja kita bagi-bagi jadi kakak kita masa anaknya ngga boleh," ujar Jiro.

"Ya ng-"

"Papa, mereka siapa?" tanya Yunna.

Shuji mengecup kening anaknya, "kamu ngga perlu kenal, ganti baju lalu tidur siang lagi ya." Shuji menurunkan kedua anaknya namun dihadang Jiro.

"Halo sayang, kita belum pernah ketemu ya wajar sih soalnya papamu jahat misahin kita, aku ayahmu Manjiro," kata Jiro pede. Mereka satu persatu diperkenalkan oleh Jiro dengan embel-embel 'ayah' didepannya.

Shuji menarik kerah baju Jiro seperti kucing, "kalian keatas duluan nanti papa susul setelah usir mereka."

Tau papanya marah mereka berlari sambil bergandengan tangan.

"Saa~ siapa yang bolehin kalian kemari? Berani-beraninya bajingan kaya kalian mau jadi ayah anak-anakku," Shuji meregangkan otot-otot tangannya.

Bukannya takut mereka hanya menatap Shuji remeh, "setelah jadi istri anak kolongmerat terus mewarisi segala harta kekayaan serta jabatannya di dunia atas atau bawah kau jadi songong?" kata Sanzu.

"Aku juga punya harta sendiri loh, murni kucari sendiri dengan kerja kerasku," kata Shuji, "kalian mending pulang daripada merusak kedamaian rumah ini dan merusak otak polos anak-anak ku."

"Wah sialan, berasa paling bener dia," kata Sanzu emosi.

"Gelud yuk, solo versus squad yang menang aku kasih diskon," kata Koko.

"Baji-" belum selesai Shuji bicara Izana datang bersama Kakucho.

"Ada apa ini?" tanya Izana.

"Mereka mau mengotori pikiran si kembar," jawab Shuji.

Ran kaget, "ngga! Kita cuma mau main sama mereka."

"Iya!" kata Rindou.

Izana tersenyum, "boleh kok tapi baris dulu ya."

Seperti anak kecil mereka nurut, semua demi bermain dengan si kembar. Kakucho membawa kotak kecil atas permintaan Izana.

"Ran permen sama pistolnya taruh disini dulu," kata Izana.

"Kenapa!?"

"Haitani Ran."

Ran berdecih dan mulai merogoh kantongnya. Ia menaruh barang yang Izana sebutkan kedalam kotak. "Lagian siapa juga yang h*rny sama anak kecil," gumam Ran sambil berjalan menaiki tangga.

"Rin-"

"Bawel," Rindou mengeluarkan dua pistolnya lalu menaruhnya dikotak.

Kini giliran Jiro, menaruh pistolnya dan langsung masuk disusul Sanzu.

Kurokawa Twins || Tokyo Revengers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang