36

1.8K 176 20
                                    











*********************************

Hanma menunggu [Name] ditempat yang sudah dijanjikan. "Aku sudah selesai, ayo pergi," kata [Name].

Hanma tersenyum dan menjalankan mobilnya. "Kita sudah bertunangan sekarang, aku mau beli cicin pertunangan bersama." [Name] diam dan menuruti saja apa yang mau Hanma lakukan.

Disisi lain anggota Bonten sudah kembali ke tempat Izana. Suhu Izana di cek kembali, mereka kaget setelah tahu bahwa demam Izana telah turun. Ini bagus tapi aneh. Izana sadar ada orang ramai disekitarnya, ia terbangun.

"[Na- oh," Izana murung setelah tahu  yang datang adalah anggota Bonten.

"Demammu sudah turun Izana, apa terjadi saat kami pergi tadi?" tanya Kakucho.

Izana tersenyum pipinya bersemu, "aku mimpi bertemu [Name], dia merawatku dan tidur bersamaku."

Izana melihat telapak tangannya lalu dikepalkan pelan, "aku tahu itu mimpi tapi semuanya terasa nyata."

Semua menatap Sanzu. Sanzu menatap balik mereka dengan tatapan tidak mengerti, "aku kasih obat tidur saja kok, tidak ada campuran lain."

"Serius."

***

"Kau suka yang mana?" tanya Hanma. Mereka tengah memilih cincin pertunangan mereka.

[Name] yang asik melamun akhirnya buyar. "Hanma, aku berubah pikiran . . . Kita bisa langsung menikah jika kau mau," kata [Name].

Hanma tersenyum senang, "baiklah kita akan menikah secepatnya, sekarang kita pilih cincin pernikahan kita dulu."

Hanma dengan antusias meminta cincin pernikahan yang paling bagus untuk dipilih, karena semua modelnya standar Hanma akhirnya memesan cincin dengan model yang ia rasa cocok dengannya juga [Name]. Seusai membeli cincin Hanma langsung mengajak [Name] menyiapkan berkas-berkas yang akan ia serahkan pada Kantor Urusan Agama.

"Kamu mau acara pernikahan seperti apa?" tanya Hanma.

[Name] berpikir sejenak, "aku ingin pernikahan yang elegan seperti royal wedding."

"Baiklah, aku akan mengadakan pernikahan seperti dalam buku dongeng kerajaan, kau akan jadi satu-satunya yang paling cantik disana, ratuku," ujar Hanma, "kita bisa menikah Dua Minggu lagi."

***

[Name] menyesal telah berubah pikiran. Hanma jadi semakin aktif sejak semalam. Ia mengerjakan semuanya dengan cepat. Pernikahannya masih dua minggu lagi tapi semuanya sudah hampir siap. Untunglah dekorasi dan sebagainya dimulai beberapa hari sebelum hari H nya.

"[Name] aku sudah bawa designer untuk merancang pakaian pernikahan kita!!" Hanma menghampiri [Name] dengan wajah senang.

"Padahal sudah kubilang pelan-pelan saja, kita masih punya waktu," omel [Name].

"Menikah itu hanya terjadi satu kali dalam seumur hidup, aku harus mempersiapkan semuanya dengan baik supaya pernikahan kita jadi hari yang spesial," kata Hanma.

Tok tok

"Ya silakan masuk," kata Hanma.

Seorang pemuda bersurai lilac hitam masuk. Wajahnya tidak familiar.

"Nah [Name] dia Mitsuya Takashi, dia memang designer pemula tapi karyanya bagus aku percaya dia bisa merancang baju pernikahan kita dengan baik," kata Hanma, "ah aku yakin kau harusnya masih ingat, dia kapten divisi dua Toman yang Ran urus waktu itu."

"Ah aku ingat, dia jadi lebih tampan setelah pertemuan terakhir waktu itu," kata [Name].

"Apa kau masih ingat aku? Seharusnya berita menyampaikan kalau aku masih hidup iya kan Hanma?" Hanma mengangguk.

Kurokawa Twins || Tokyo Revengers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang