Part 14

1.7K 123 22
                                    

Krist membuka pintu kamarnya, di lihatnya singto sudah duduk di tepi ranjang.

"Krist...." Ucap singto.

"Kenapa?" Ucap krist

"Mama mu kenapa?" Tanya singto

"Mama hanya ingin membangunkan ku tadi " ucap krist seraya berjalan menuju ranjang dan duduk di samping singto.

Keduanya terdiam tak tahu harus berbicara apa lagi, singto memberanikan diri memegang tangan krist dan menggenggamnya, hal itu membuat krist sedikit terkejut.

"Ayo lanjutkan yang tadi" ucap singto berterus terang.

"H-hah"

"Cium aku" Ucap singto dengan pipi yang memerah karna malu juga mengatakan itu.

Krist hanya diam mencerna apa yang baru saja di katakan oleh singto, melihat tak ada reaksi apapun dari krist, singto memberanikan diri untuk mendekatkan wajahnya, krist yang melihat singto seperti ingin menciumnya langsung menjauhkan wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Krist hanya diam mencerna apa yang baru saja di katakan oleh singto, melihat tak ada reaksi apapun dari krist, singto memberanikan diri untuk mendekatkan wajahnya, krist yang melihat singto seperti ingin menciumnya langsung menjauhkan wajahnya.

"Bukankah kamu pria normal, sing?" Tanya krist.

"A-aku.... Aku menyukai mu" ucap singto sambil menatap mata krist.

"H-hahh"

"Aku menyukaimu, kamu tahu alasan ku selalu menghubungimu atau mengirim pesan kepadamu? Aku hanya ingin dekat dengan mu, aku ingin bertemu dengan mu, namun aku tak punya alasan untuk itu" ucap singto jujur.

Krist cukup terhenyak dengan pengakuan singto, ia seakan kehabisan kata untuk menjawab ucapan singto. Sedangkan singto perasaannya kacau tak menentu saat melihat krist yang hanya diam.

"Krist.... Kamu tak perlu menjawab, ayo cium aku" ucap singto lagi karna melihat krist yang sedari tadi hanya diam.

Krist perlahan mendekatkan wajahnya ke singto dan singto langsung memejamkan matanya, akhirnya kedua bilah bibir mereka bertemu, krist melumatnya dan menekan tengkuk singto memperdalam ciuman mereka juga singto yang membalas lumatan krist.

Perlahan krist merebahkan singto ke kasur dan ia menindih tubuh singto, suara kecipak bibir mereka sangat terdengar jelas, krist dan singto sama-sama menikmati first kiss mereka singto merasa ada sesuatu yang meneggang dibawah sana, ia membuka matanya menatap mata krist.

Mereka kembali saling menatap, krist mengusap lembut pipi singto membuat singto memejamkan matanya.

"Apa aku boleh melakukan lebih?" Tanya krist.

Singto menganggukan kepalanya dan mereka kembali saling melumat, singto bahkan melupakan fakta jika dirinya bisa hamil sekarang dan berhubungan tanpa kondom itu bisa menyebabkan dirinya hamil nanti, singto menekan tengkuk krist agar ciuman mereka semakin dalam.

Krist memasukan tangannya ke dalam baju singto mengusap perut singto dengan sensual lalu naik ke atas meremas dadanya tanpa menghentikan ciuman mereka, Krist membuka baju singto dan menatapnya penuh nafsu, krist langsung mendaratkan ciumannya di dada singto menghisapnya kuat seolah memberi tanda di sana.

Amazing Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang