Part 19

1K 111 6
                                    

Hampir 5 jam perjalanan mereka, akhirnya mereka semua tiba di tempat tujuan, di sebuah rest area tempat menitipkan kendaraan. Kali ini rombongan krist akan mendaki gunung.

"Apa kamu lelah?" Tanya krist kepada singto.

"Hmm... Aku lelah, terlalu lama duduk di atas motor" ucap singto sambil mengerucutkan bibirnya.

"Apa kita istirahat dulu atau langsung mendaki?" Tanya krist kepada off.

"Langsung saja sekarang sudah sore, takut kita kemalaman nanti tiba di atas" ucap off yang di setujui oleh yang lainnya.

"Apa kamu kuat berjalan mendaki gunung?" Tanya krist.

"Cium dulu" ucap singto.

*Cup... Krist mengecup bibir singto tanpa peduli dengan beberapa teman-temannya yang melihat ke arah mereka.

"Apa krist mempunyai hubungan dengan singto" bisik gun kepada newwie.

"Jika sudah berciuman pasti mempunyai hubungan khusus 'kan?"

"Krist...." Panggil off.

"Hmm...."

"Ayo ikut yang lainnya menyewa tenda" ucap off.

"Kamu tunggu di sini, aku ikut yang lain" ucap krist.

Krist bergabung dengan off dan yang lainnya pergi ke tempat penyewaan barang-barang untuk mereka di atas gunung nanti.

Sedangkan singto duduk sendirian, ia melihat ke sekelilingnya semua saling berbicara satu sama lain. Singto mencoba mendekati newwie dan gun dan duduk di samping mereka.

Singto dapat melihat ekspresi wajah gun seperti tak menyukainya sedangkan newwie biasa saja.

"Kita belum berkenalan, aku singto"

"Aku newwie" ucap newwie.

Newwie menyenggol bahu gun agar memperkenalkan diri.

"Gun" ucap gun dengan setengah hati.

Singto membuka tas besar miliknya dan mengeluarkan cemilan yang di bawanya, dia memberikan kepada gun dan newwie.

"Apa krist pacar mu?" Tanya newwie.

"Iya...." Ucap singto.

Setelah itu hanya ada keheningan, mereka memakan cemilan dalam diam. Tak lama krist dan yang lainnya tiba dengan banyak barang bawaan di tangan mereka.

"Ayo kita berangkat" ucap off sedikit nyaring agar terdengar oleh teman-temannya.

Mereka mulai mendaki gunung, jalan yang begitu menanjak dan juga banyak nyamuk bertebaran membuat wajah singto memerah, ini kali pertama singto mendaki apa lagi cuaca sangat panas saat ini.

"Apa masih jauh krist" tanya singto.

"Sebentar lagi sayang" ucap krist.

Teman-teman krist yang lain sudah terbiasa mendaki hal itu tak membuat mereka merasa lelah, mereka bahkan merasa tenaga mereka terisi ulang kembali saat ini.

Tay, newwie, gun dan singto yang baru pertama kali mendaki sudah kelelahan.

"Apa kita bisa berhenti sebentar?" Tanya tay.

Teman-teman krist yang mengerti dengan ke empat pria yang baru belajar mendaki mengerti.

"Baiklah, kita istirahat satu jam" ucap salah satu dari mereka.

"Teman-teman mu pengertian" ucap singto.

"Tentu saja" ucap krist.

Singto duduk di sebuah kursi kayu dan krist berjongkok di bawah, ia membuka sepatu yang singto kenakan dan memijat telapak kakinya.

Tak jauh dari mereka ada gun yang melihat semua itu, ia melihat singto sangat beruntung karna mendapat perhatian lebih dari krist.

Tak lama off mendekati gun dan melakukan hal yang sama seperti apa yang di lakukan oleh krist, off tahu jika gun juga sangat kelelahan ia memijat kaki gun dengan perlahan gun tak menolak saat off memegang kakinya, kakinya memang terasa kram saat ini.

"Kamu menyewa berapa tenda tadi?" Tanya gun.

"Hanya satu" jawab off.

"Aku bagaimana?" Ucap gun

"Kita satu tenda, lagi pula semua orang satu tenda berdua" ucap off.

Setelah hampir satu jam mereka beristirahat satu persatu dari mereka mulai berdiri dan siap melanjutkan perjalanan mereka.

"Apa sudah baikan?" Tanya off.

"Sudah, terima kasih" ucap gun.

"Apa perlu ku gendong?" Tanya krist kepada singto.

"M-maaf krist, aku menyusahkan mu" lirih singto sembari menundukan kepalanya, ia benar-benar merasa seperti beban untuk krist saat ini.

Kaki singto sangat merah bahkan membengkak, karna ini kali pertama singto melakukan perjalanan jauh dan juga menanjak.

"Ada yang bisa membantu ku untuk membawa tas dan tenda ku?" Tanya krist kepada teman-temannya.

Satu persatu teman krist mulai mengambil barang bawaan krist.

"Maafkan aku" ucap singto kepada semua orang yang berada di sana.

"Tidak masalah, itu hal yang wajar karna ini kali pertama untuk mu, kami mengerti" ucap salah satu dari mereka.

Singto naik ke punggung krist dan mereka melanjutkan perjalanan mereka, semakin mereka hampir tiba di puncak semakin tubuh singto terasa berat namun krist tetap berusaha membawanya, hampir satu jam mereka berjalan akhirnya mereka tiba di puncak gunung. Krist menurunkan singto hati-hati.

"Kamu duduk di sini, biar aku memasang tenda" ucap krist.

Singto duduk di sebuah batu besar sedangkan yang lainnya memasang tenda membantu teman mereka, hanya krist yang memasang tenda sendirian.

Singto berjalan mendekat ke arah krist dan membantu krist, ia tak tega melihat krist memasang tenda sendirian.

"Aku bisa sendiri sing"

"Tidak, aku akan membantu mu" ucap singto.

Setelah beberapa menit akhirnya tenda mereka selesai di pasang. Krist memasukan barang-barang mereka ke dalam tenda.

Singto membuka tasnya mengeluarkan beberapa cemilan yang di bawanya, juga mengeluarkan lotion anti nyamuk.

"Tas mu penuh oleh cemilan, sing?" Tanya krist.

"Hmm... Aku takut kelaparan, disini tak ada minimarket" ucap singto.

Krist juga melihat tas singto dipenuhi oleh obat-obatan.

"Itu obat apa?" Tanya krist.

"Persediaan jika ada yang sakit" ucap singto.

Singto mengeluarkan vitamin dari tasnya juga minyak urut untuk kakinya, ia meminum vitaminnya kemudian mengoleskan minyak tadi ke kakinya.

"Bagikan kepada teman-teman mu satu-satu dan minyak ini berikan kepada gun, tadi aku melihat kaki gun membengkak" ucap singto.

Krist keluar dari tenda mereka dan berjalan menuju tenda off dan gun di lihatnya off tengah memijat kaki gun sekarang, kaki gun terlihat sangat merah.

"Ini vitamin dari singto" ucap krist, ia memberikan dua vitamin untuk off dan gun.

"Dan ini minyak urutnya" ucap krist lagi.

"Terima kasih krist" ucap off.

"Hmm... Aku menemui yang lain dulu" ucap krist.
















Tbc.

Amazing Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang