Beberapa bulan berlalu, usia kandungan singto sudah memasuki 9 bulan, perutnya sudah sangat besar.
Singto masuk ke dalam rumahnya dengan menenteng belanjaan di tangannya, dia baru saja pulang dari mini market dekat rumah mereka karna singto ingin membuat kue untuk krist mengingat jika hari ini adalah hari ulang tahun krist.
Singto hanya ingin membuat kejutan untuk krist dengan memasak sesuatu? Eitss.... Bukan berarti singto sudah bisa memasak, tidak... Singto bahkan tak pernah menyentuh dapur sebelumnya, selama ini selalu krist yang memasak.
Tapi hari ini singto ingin memasak banyak makanan dan juga membuat kue untuk krist dengan bermodal resep dari youtube yang di lihatnya di ponselnya.
Singto mulai mengadon tepung ,ia menuruti intruksi dari youtube hingga adonan kuenya jadi, dia memasukannya dalam oven, setelah itu singto beralih memotong sayur untuk memasak sesuatu.
Hampir 2 jam singto berkutat di dapur, dia merasa lelah, singto meninggalkan dapur tanpa melihat apa yang di kerjakannya tadi, singto melupakan daging yang tengah di rebusnya dalam keadaan api yang menyala kuat.
Singto masuk ke kamar dan merebahkan tubuhnya di ranjang, sedetik kemudian singto langsung terlelap tidur.
Pukul 4 sore, off berangkat berkerja, dia memang selalu berangkat awal karna mampir ke cafe terlebih dahulu untuk menggoda pelayan mungil yang ada di sana.
Off melewati rumah krist, dia melihat banyak asap dari sana, off yang penasaran mengetuk pintu namun tak ada jawaban hingga terdengar suara ledakan dari dalam sana membuat off langsung menjauh, api mulai menyambar atap rumah, off langsung menghubungi krist dan memberitahu jika rumahnya terbakar, krist yang mendengar itu langsung bergegas pulang hanya membutuhkan waktu 20 menit krist tiba di rumahnya, banyak warga berkumpul membantu memadamkan api.
"Singto dimana?" Tanya krist saat melihat off hanya sendiri.
"A-aku tak melihat singto sejak tadi" ucap off yang baru mengingat singto.
Krist melihat api semakin banyak membakar rumahnya, krist berlari mendobrak pintu dan masuk ke dalam, asap mulai memenuhi ruangan membuat mata krist perih, dia juga merasakan sesak karna tak mendapat udara, krist berlari menuju kamar mereka, dia mendobrak pintu kamar dan melihat singto sudah pingsan di lantai.
Krist menggendong singto membawanya keluar, api sudah sampai di ruang tamu, krist memeluk tubuh singto dengan erat dan berlari kencang menerobos api hingga ia dan singto berhasil keluar.
"Sing.... Bangun sing...." Ucap krist sembari menepuk pipi singto.
Tak lama tetangga krist mengeluarkan mobilnya dan membantu membawa singto kerumah sakit. Krist sudah tak memikirkan rumahnya lagi yang habis terbakar yang ia pikirkan hanya singto dan calon anak mereka.
Singto terpaksa harus di operasi saat itu juga karna singto menghirup banyak asap tadi dan kandungan singto juga sangat lemah.
Beberapa jam berlalu, singto terbangun dari pingsannya, dia meraba perutnya yang sudah datar kembali, singto mengingat kejadian tadi.
Flashback pov singto.
Singto terbangun dari tidurnya karna merasa sesak, dia melihat udara di kamar sudah sangat kabut, dia juga mendengar suara berisik di luar, singto tahu saat ini terjadi kebakaran di rumahnya, dia ingat jika dia sedang memasak tadi dan ia tinggal tidur, singto langsung beranjak dari ranjang mencoba untuk keluar kamar, namun belum sampai di pintu singto langsung pingsan karna lemas oleh asap yang memenuhi kamarnya.
*Ceklekk... Bunyi pintu ruangan terbuka, singto melihat krist yang baru saja datang.
"Krist.... Anak kita mana?" Ucap singto ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Love ✓
Fiksi PenggemarCinta luar biasa dari krist untuk singto dimana krist harus berusaha membuat singto nyaman dengannya, mereka ibarat langit dan bumi! Singto setinggi langit karna singto memang terlahir dari keluarga kaya raya dan krist ibarat bumi krist hanya pria b...