Part 17

975 102 14
                                    

Singto masih betah menemani krist tidur, ia tak tidur sama sekali sejak tadi, ia hanya menatap wajah damai krist yang terlelap.

Singto melihat jam yang ternyata sudah jam 5 sore, ia merasa tak tega jika harus membangunkan krist namun jika krist terlambat bangun juga pasti krist akan marah nanti karna terlambat berkerja.

"Krist...." Bisik singto.

"Sayang.... Bangun" ucap singto.

Krist membuka matanya, ada wajah manis singto di hadapannya saat ini.

"Jam berapa sekarang?" Tanya krist

"Jam 5. Kamu terlihat sangat lelah sebaiknya jangan masuk berkerja dulu" ucap singto.

"Aku tak masalah" ucap krist seraya beranjak dari tidurnya.

Krist terus menguap sambil berjalan ke kamar mandi sedangkan singto hanya melihat krist, singto tahu krist sepertinya sangat lelah namun ia juga tak punya hak untuk melarang krist berkerja.

"Aku antar" ucap singto, saat melihat krist keluar dari kamar mandi.

"Tidak perlu, sing. Aku menggunakan motor saja"

Setelah memakai pakaiannya, krist berjalan mendekat ke arah singto yang masih duduk di kasur.

"Aku berangkat berkerja, kamu pulang" ucap krist.

"Tapi aku masih ingin bersama mu"

"Aku juga tak bisa menemanimu nanti saat aku bekerja, nanti aku malah tak bisa berkonsentrasi"

"Kapan kamu ada waktu untuk ku?" Tanya singto.

"Bukankah minggu depan kita akan touring bersama? Lagi pula kita baru berpacaran satu hari, kenapa kamu bersikap seolah aku mengabaikan mu" ucap krist sembari mengusap pipi singto.

"Baru satu hari tapi kamu sudah sibuk seperti ini, bagaimana jika bertahun-tahun nanti?" Ucap singto cemberut.

"Aku akan meluangkan waktu ku untuk mu, bukankah kita sudah membahasnya kemarin?"

Singto memeluk tubuh krist di sampingnya dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher krist sedangkan krist mengusap lembut punggung singto.

"Aku belum di cium" ucap singto sambil menatap ke arah krist.

Krist mendekatkan wajahnya dan menyambar bibir singto, ia menyesap pelan bibir bawahnya dan singto menghisap bibir atas krist, keduanya memejamkan mata menikmati ciuman mereka, krist menurunkan ciumannya ke rahang singto, turun lagi ke bawah hingga leher jenjangnya, ia menghisap dan menjilatnya di sana sambil memejamkan matanya sedangkan singto mendongakkan kepalanya.

"Aargghh" desahh singto, saat krist mengigit dan menghisap kuat lehernya.

"Jangan mendesah, nanti aku tak dapat menahan diri" bisik krist di dekat telinga singto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan mendesah, nanti aku tak dapat menahan diri" bisik krist di dekat telinga singto.

"Leher ku sakit kamu gigit tadi" ucap singto.

Amazing Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang