Part 18

1K 106 13
                                    

Hari yang di tunggu telah tiba, hari ini krist dan teman-temannya akan pergi touring, mereka sudah berkumpul di cafe milik om off.

"Krist, kapan kita berangkat" tanya off, seharusnya mereka sudah berangkat 30 menit yang lalu namun krist terus mengulur waktu karna singto belum datang.

"Mungkin singto tak jadi ikut" ucap off lagi.

Krist mengambil ponselnya mencoba menghubungi singto namun tak ada jawaban, krist berdecak kesal hanya karna menunggu singto mereka harus menunda keberangkatan mereka.

"20 menit lagi" ucap krist.

"Krist, aku bersama mu" ucap gun.

Krist melihat teman-temannya semua berpasangan kecuali off, jika singto tak jadi ikut dia akan membawa gun bersamanya.

Beberapa menit kemudian akhirnya tiba sebuah mobil mewah berhenti di depan cafe, itu singto.... Dia turun dengan membawa tas yang begitu besar dan berjalan mendekat ke arah krist dengan cengiran polos tanpa merasa bersalah sedikit pun.

"Apa aku terlambat?" Tanya singto.

"Hmm... Harusnya kami sudah berangkat 30 menit yang lalu tadi" ucap krist.

"Gun kamu bersama off saja, dia kosong, aku bersama singto" ucap krist.

"T-tapi--" Ucapan gun terputus kala suara off menginterupsi.

"Heh pendek cepat naik" ucap off.

Dengan perasaan kesal gun tetap berjalan mendekat ke arah off dan naik ke motor off.

"Ayo" ucap krist.

Singto berjalan dan naik ke motor krist, ia memeluk perut krist dan menyandarkan kepalanya di bahu krist.

Mereka semua mulai menjalankan motor mereka dengan kecepatan di atas rata-rata.

"Kenapa terlambat tadi?" Tanya krist.

"Aku tak di perbolehkan pergi oleh mama"

"Jika tak di perbolehkan kenapa kamu tetap pergi, sing"

"Jika bersama mu, aku akan tetap ikut, krist"

"Jadi bagaimana kamu minta ijin dengan mama mu tadi?"

"Aku pergi diam-diam" ucap singto.

"Apa kamu tak ada perkerjaan di rumah sakit?"

"Ada, tapi ku tinggal, itu tak penting"

"Ckk... Jika aku tahu kamu sibuk aku tak akan mengajak mu" ucap krist.

Singto tak lagi menjawab, ia mengeratkan pelukannya di perut krist, singto menikmati perjalanan mereka, memandang kiri dan kanan, mereka sudah mulai memasuki perkampungan kecil dengan banyak pohon di sekitar tepi jalan, tanpa ada rumah sedikit pun.

"Jalannya seram" ucap singto.

"Hmm.... Ini yang menyenangkan" ucap krist.

Setelah beberapa jam bermotor akhirnya teman-teman krist berhenti di sebuah warung kecil untuk mengisi perut mereka.

"Kita makan disini?" Tanya singto.

"Tentu saja, dimana lagi" ucap krist.

Krist membawa singto ke tempat duduk paling ujung.

"Kamu tunggu di sini, aku memesan makanan dulu" ucap krist.

Singto hanya menganggukan kepalanya setelah beberapa menit kemudian akhirnya krist datang lagi.

"Apa kamu membayar biaya perbaikan mobil mu saat ku tabrak sing?" Tanya krist seraya duduk di samping singto.

Krist mengingat kemarin dirinya menerima gaji dan gaji yang di berikan oleh pak rudi itu semua gajinya tanpa di potong lagi.

"Iya... Memangnya kenapa?"

"Itu tak perlu kamu bayar, aku akan mencicilnya"

"Tidak masalah krist"

"Tapi aku menjadi merasa bersalah sekarang"

"Itu bukan salah mu, sudahlah jangan di bahas lagi" ucap singto.

Makanan yang mereka pesan akhirnya tiba. Singto melihat makanannya begitu sederhana, apa dirinya bisa memakan itu?

Ia memperhatikan krist yang ternyata sudah lahap memakan makanannya, singto mengedarkan pandangannya kesekeliling memperhatikan teman-teman krist, ada tay dan newwie yang bucin tak tahu tempat, ada off dan gun yang selalu bertengkar tanpa sebab, juga beberapa teman krist yang masih belum di kenalnya.

Singto ikut memakan makanannya, walau terasa asing di lidahnya, hingga beberapa menit makanan mereka semua habis.

"Aku membayar makanan dulu" ucap krist.

"Krist, pakai uang ku" ucap singto.

"Tak perlu, aku sudah gajian kemarin, tenang saja" ucap krist seraya beranjak pergi dari sana.

Setelah membayar makanan, mereka semua keluar dari warung kecil itu.

"Apa masih jauh?" Tanya krist.

"Tiga jam lagi" ucap off.

"Apa kamu bisa mengemudi motor sing?" Tanya krist.

"Hah... Aku tidak tahu krist"

"Oh tidak masalah" ucap krist.

Singto melihat teman-teman krist, semua bergantian mengemudi, singto merasa menjadi beban krist sekarang.

"Ayo naik" ucap krist, membuat singto tersadar dari lamunannya.

"Apa kamu lelah?"

"Hmm.... Iya aku lelah, cukup beri aku ciuman, tenaga ku akan terisi kembali lagi nanti" ucap krist.

Singto mendekatkan wajahnya ke wajah krist dan mengecup bibir krist.

"Oke... Aku sudah tak lelah lagi sekarang, ayo naik kita susul yang lain" ucap krist.

Singto naik ke motor krist dan memeluk tubuh krist dan krist langsung melajukan motornya membelah jalanan mengejar teman-temannya yang sudah jauh dari mereka.

"Nanti malam aku dapat jatah kan?" Ucap krist.

"Apa krist?" Tanya singto, karna suara krist tak terlalu jelas tadi.

"Tidakk... Pegangan yang kuat aku akan mengejar mereka" ucap krist sedikit berteriak.

Singto mengeratkan pelukannya di perut krist, ia benar-benar menikmati perjalanan mereka, ini kali pertama singto melakukan perjalanan jauh dengan menaiki motor, ia tak menyangka jika lebih seru naik motor dari pada mobil, terpaan angin sangat terasa di kulit tubuhnya, ia semakin mengeratkan pelukannya.


















Tbc.

Amazing Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang