Malam telah tiba, setelah menghabiskan waktu di pantai krist menyewa penginapan untuk dirinya dan Singto sedangkan teman-temanya memilih untuk langsung pulang.
Krist keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan boxer tanpa baju, ia berjalan mendekat ke arah Singto yang sudah menunggunya di ranjang dan langsung mengukung tubuh singto di bawahnya, dia memandang wajah indah Singto, Krist mengusap bibir Singto kemudian menyambarnya.
Ciuman ini yang sangat Singto rindukan dari Krist dan sekarang bukan hanya sekedar ciuman yang dia inginkan melainkan sentuhan Krist, sudah lama Krist tak menyentuhnya, tangan Krist mulai bergerilya menelusuri tubuh indah Singto, tubuh yang sudah lama tak di jamahnya, Singto bergerak seperti cacing kepanasan ketika Krist memelintir putingnya, ciuman Krist mulai turun ke leher Singto menghisap dan memberikan tanda merah di sana kemudian turun ke dada Singto, Krist menyusu dengan rakus, dia memainkan lidahnya di sana menggoda puting singto membuat tubuh Singto semakin meneggang dan bergetar nikmat.
Tangan krist merayap ke perut Singto dan mengusapnya lembut.
"Apa aku boleh melakukannya?"
"Aku merindukan sentuhan mu, lakukan perlahan." Ucap Singto.
*Cupp.... Krist mengecup bibir Singto sekilas kemudian melanjutkan aksinya, tangannya mengusap perut singto secara sensual ia memberi banyak ciuman kupu-kupu di sana dan mulai membuka reksleting celana singto dan mengeluarkan penis singto yang sudah sangat menegang, Krist mengulum penis Singto, memainkannya dengan menggunakan lidahnya, tangan Singto meremas seprei kasur melampiaskan rasa nikmatnya, bibir Krist turun ke lubang singto menjilatnya dan menghisapnya kemudian turun ke paha dalam singto memberi banyak tanda cinta di sana.
Bibir krist terus menelusuri kaki singto tanpa terlewat sedikit pun, dia mengagumi tubuh mulus singto, hingga hampir menyentuh telapak kakinya.
"Krist.... Berhenti" ucap Singto.
"Kenapa?"
"Tapi kaki ku kotor"
"Tidak...." Ucap Krist.
Ia menjilat ibu jari kaki singto secara sensual dan tubuh Singto langsung menggelinjang merasakan nikmat yang luar biasa, setelah puas bermain di kaki, Krist membuka celananya sendiri dan membuka lebar kaki Singto lalu menekuknya. Krist mencium bibir Singto dan penisnya mulai masuk perlahan ke dalam lubangnya.
Krist bergerak cepat membuat Singto berteriak kenikmatan memenuhi kamar mereka, rasa penis Krist yang kasar sangat terasa keluar masuk di dalam lubang Singto membuat Singto meminta lagi dan lagi saat krist menusuk lubangnya, tusukan yang di berikan Krist semakin dalam, bunyi peraduan kulit sangat menggairahkan, wajah merah Singto membuat Krist ingin menghajarnya terus menerus.
"Aarghh... Krist..."
"Yeahh... Babe... Kedutkan lubang mu"
Singto mengetatkan lubangnya membuat penis Krist semakin terasa di pijat di dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Love ✓
Fiksi PenggemarCinta luar biasa dari krist untuk singto dimana krist harus berusaha membuat singto nyaman dengannya, mereka ibarat langit dan bumi! Singto setinggi langit karna singto memang terlahir dari keluarga kaya raya dan krist ibarat bumi krist hanya pria b...