Part 21

1.3K 123 7
                                    

Pagi hari menyapa krist bangun lebih dulu, ia melihat singto masih betah tidur di atas tubuhnya penisnya juga masih berada di dalam lubang singto, beberapa menit kemudian singto membuka mata ia reflek menggerakkan tubuhnya membuat penis krist terasa terjepit di dalam sana.

"Satu ronde" bisik krist.

Krist mencium bibir singto sembari menggerakkan pinggangnya maju mundur dengan posisi singto berada di atasnya, singto mengeluarkan lidahnya yang langsung di hisap habis oleh krist, mereka saling beradu lidah dengan tusukan yang semakin cepat di bawah sana.

Krist menghentikan kegiatannya mencium bibir singto, ia fokus bergerak dan singto menenggelamkan kepalanya ke ceruk leher krist menikmati setiap sodokan yang krist berikan.

"Nnghh... Krist..." Desah singto.

Krist semakin bergerak cepat apa lagi saat mendengar teman-temannya sudah berkumpul di luar, bunyi kecipak kulit dan sperma di dalam lubang singto sangat terdengar jelas, membuat krist semakin bernafsu, penis krist keluar masuk dengan cepat hingga beberapa kali tusukan keduanya mengeluarkan cairan mereka bersamaan.

Singto beralih dari atas tubuh krist dan merebahkan tubuhnya di samping krist sembari mengatur nafasnya.

Setelah mengatur nafas krist dan singto memakai pakaian mereka dan keduanya keluar dari tenda, bergabung bersama teman-temannya.

Krist melihat off sedari tadi terus menguap, mata off sedikit membengkak mungkin karna kurang tidur.

"Apa kamu tak tidur semalam off?" Tanya krist dengan polosnya.

*Bugghhh... Off memukul lengan krist.

"Ini karna mu bodoh!" Ucap off yang benar-benar kesal akan kelakuan krist tadi malam.

"Kenapa aku?"

Tatapan mereka semua tertuju ke arah off dan krist, sepertinya mereka mengerti dengan maksud off sedangkan Krist hanya menyengir dan wajah singto memerah karna singto paham maksud off.

"Kemana kita hari ini?" Tanya krist mengalihkan pembicaraan, dia sudah mengerti sekarang.

"Ada air terjun 300 meter dari sini" ucap salah satu dari mereka.

Krist kembali ke tenda dan mengambil beberapa baju ganti untuk dirinya dan juga singto, setelah semua mengambil baju ganti, mereka mulai berjalan menelusuri hutan menuju tempat air terjun itu berada.

"Apa kamu lelah sing? Aku bisa menggendong mu" ucap krist.

"Aku masih kuat krist" ucap singto sembari terus berjalan. Sebenarnya lubangnya sedikit sakit karna di hajar habis-habisan sejak semalam dan pagi tadi.

Singto hanya malu dengan teman-teman krist jika dirinya di gendong. krist meremas pantat bulat singto, hal itu sukses membuat krist mendapatkan tatapan horor dari singto.

"Krist...." Ucap singto.

"Apa itu sakit?"

"Tidak..... Tak perlu di perjelas, apa kamu tak malu" bisik singto.

"Biarkan saja" ucap krist.

"Tapi off menyindir mu tadi"

"Hmm... Off hanya iri" jawab krist santai.

"Lihat tay menggendong newwie, apa mungkin mereka melakukan itu semalam?" Ucap krist blak-blakkan.

"Pikiran mu krist! Kapan kita pulang?" Tanya singto mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Nanti ,setelah mandi, besok aku sudah masuk berkerja" ucap krist.

"Dan kita akan jarang bertemu lagi" ucap singto.

Amazing Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang