Part 23

1K 106 37
                                    

Masih suasana pantai, entah berapa lama krist dan singto duduk di ayunan saling berpegangan tangan dalam diam, hingga akhirnya krist mengajak singto untuk kembali ke penginapan.

Keduanya merebahkan tubuh mereka di atas kasur, krist memeluk tubuh singto dan mengusap lembut kepala singto. Sejak tadi mereka benar-benar tidak berbicara, krist sedang memikirkan cara untuk memberi tahu mamanya dan mendapat restu dari orang tua singto beberapa menit kemudian singto sudah tertidur di dalam pelukan krist.

Baru kali ini mereka bertemu tanpa melakukan seks... Iya... Biasanya setiap bertemu mereka akan berakhir di kamar hotel dan singto akan mendesah keras di bawah krist, wajar saja jika singto akan hamil secepat itu, jika setiap bertemu selalu di hajar habis-habisan -_-

namun sekarang pikiran krist benar-benar kacau, ia memikirkan masa depan mereka dan anak mereka nanti sedangkan dirinya hanya karyawan biasa, apa dia bisa membahagiakan singto nanti? Apa lagi singto terlahir dari keluarga kaya raya, ia terbiasa hidup mewah sejak kecil, apa singto bisa hidup sederhana, krist tidak mungkin membiarkan singto hidup susah setelah menikah dengannya nanti.

Krist memikirkan anaknya, semua keperluan anaknya, di mulai dari pampers, susu, belum lagi jika anaknya sudah mulai masuk sekolah dan itu akan membutuhkan biaya yang sangat mahal nantinya.

Krist melihat jam yang ternyata sudah jam 3 subuh, ia masih belum tertidur sedari tadi, krist mengusap pipi singto dan memandang wajah manis singto yang terlelap, tangannya beralih ke perut singto yang masih datar, krist mencium perut singto kemudian mencium kening singto, ia merebahkan tubuhnya di samping singto dan mulai terlelap.
.
.
.
.
sinar matahari mulai memasuki celah jendela kamar dan membangunkan singto dari tidurnya singto melihat jam yang ternyata sudah jam 10 Pagi, ia melihat ke sampingnya sudah tidak ada krist.

Tak lama pintu kamar terbuka, krist masuk dengan membawa makanan yang di belinya tadi di luar.

"Krist, kenapa tak membangunkan ku?" Tanya singto

"Aku tak ingin mengganggu tidurmu, ayo sarapan pagi bersama"

Singto beranjak dari ranjangnya dan menghampiri krist yang tengah menyiapkan sarapan di atas meja, singto memeluk krist dari belakang dan membenamkan wajahnya di ceruk leher krist.

"Apa kamu bisa memasak krist?" Tanya singto.

"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?"

"Bukankah sebentar lagi kita akan menikah dan aku tak bisa memasak bagaimana kita makan nanti?"

"Aku bisa memasak, aku akan memasak setiap hari untuk mu"

Singto semakin mengeratkan pelukannya di tubuh krist dan mencium pipi krist dari samping.

"Morning kiss" bisik singto.

Setelah menyelesaikan kegiatannya krist menghadap ke arah singto dan mengecup bibir singto, tangannya merambat ke bawah mengusap perutnya, ia berjongkok di bawah sana, menyingkap baju singto dan mencium perut datar singto.

"Selamat pagi sayang" bisik krist.

"Pagi juga daddy" balas singto.

Krist menuntun singto agar duduk di kursi dan mereka mulai memakan sarapan pagi mereka.

"Biasanya aku tak nafsu makan jika di rumah saat pagi seperti ini, mungkin karna dia tahu dia sedang bersama daddynya, jadi ia tak cerewet" ucap singto.

"Bisa seperti itu?"

"Iya.... Sepertinya ia tak sabar untuk tinggal bersama daddynya" ucap singto lagi.

"Sebentar lagi kita akan tinggal bersama" ucap krist.

Setelah sarapan singto mandi terlebih dahulu sedangkan krist mempersiapkan pakaian untuknya dan singto.

Setelah sarapan singto mandi terlebih dahulu sedangkan krist mempersiapkan pakaian untuknya dan singto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kucing sape nihh 😭

"Kamu sangat manis, apa sebaiknya kita tak keluar?" Ucap krist dengan tatapan mesumnya.

"Krist!!"

*Cupp.... Krist mencuri satu kecupan di bibir singto kemudian masuk ke kamar mandi.



***
Krist menggandeng tangan singto membawanya ke tempat wahana bermain.

"Krist... Aku ingin foto bersama badut itu" ucap singto seraya menunjuk badut yang tengah berdiri, banyak orang mengantri untuk foto bersama badut itu, namun semuanya anak kecil bukan orang dewasa seperti singto.

"Baiklah.... Ayo" ucap krist.

Mereka ikut mengantri di sana, singto menatap senang badut itu, di sana juga ada beberapa anak kecil tertawa bahagia melihatnya.

Beberapa menit mengantri akhirnya giliran singto, ia mendekat dengan badut itu.

"Kamu tak ikut krist?"

"Tidak, kamu saja" ucap krist.

*Cekrekk.... Krist tersenyum melihat hasilnya di sana singto terlihat sangat manis dengan tawa lebarnya, krist menjadi takut jika tawa lebar itu akan hilang nanti.

Setelah mengambil beberapa foto, mereka kembali berjalan mengelilingi tempat bermain menaiki satu persatu wahana.

Tak terasa hari semakin siang, terik matahari semakin membakar kulit, sudah banyak wahana yang mereka sambangi kini rasa lelah, haus dan lapar datang menyergap, krist membawa singto membeli minuman dan cemilan di sebuah kedai kecil dan duduk di sebuah taman dengan payung teduh di atasnya.







****
Singto baru saja tiba di rumahnya setelah menghabiskan waktu seharian tadi bersama krist.

Singto melihat ada mobil mewah terparkir di depan rumahnya, dia yang penasaran langsung berjalan masuk, di lihatnya di ruang tamu ada patt, beserta kedua orang tuanya.

"Kamu dari mana sing?" Tanya mama singto.

"Ini ada apa ma?"

"Duduk di sini, rencananya mama dan papa akan menjodohkan kamu dan patt, bukankah kalian sejak kecil sudah dekat? Mama rasa kalian akan bisa semakin dekat jika menikah"

"Hah... Tapi aku sudah mempunyai pacar ma" ucap singto.

"Jangan berbohong sing"

"Aku tak pernah berbohong, besok aku akan menyuruh pacar ku ke rumah, sekalian ada yang ingin kami bicarakan" ucap singto.

"Tante....." Ucap patt.

"Aku masuk ke kamar ma" ucap singto.

Singto beranjak pergi dari ruang tamu dan berjalan menuju kamarnya, biar saja dia di anggap tak sopan oleh kedua orang tua patt.

"Perjodohan ini tetap berlanjut, kami hanya akan melihat pacar singto, aku tak yakin ia akan sederajat dengan keluarga kita" ucap mama singto.

"Baiklah... Kami pulang dulu" ucap mama patt.

Sedangkan singto di kamarnya sudah menghubungi krist untuk besok datang ke rumahnya dan bertemu kedua orang tuanya, sebenarnya krist belum siap, dia saja belum memberitahu mamanya, tapi tidak masalah demi singto dia akan bertemu mama singto terlebih dahulu baru ia akan memberitahu mamanya nanti.


















Tbc.

Amazing Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang