Singto benar-benar kehabisan tenaga setelah di gempur habis-habisan oleh krist, entah berapa lama keduanya bermain di dalam kamar mandi, namun yang pasti tangan singto sudah sangat pucat karna kedinginan berada di dalam sana.
Krist menggendong tubuh lemah singto dan membawanya ke atas ranjang, krist merasa hilang kendali tadi dan sekarang ia menyesali perbuatannya.
"Maafkan aku, sing" ucap Krist.
"Hmm..." Jawab Singto cuek.
Singto benar-benar kesal dengan krist yang tak memikirkan dirinya dan calon anak mereka di dalam perutnya, apa lagi dirinya masih hamil muda, seharusnya krist menahan nafsunya tadi.
"Kamu boleh tidur sebentar, setelah itu kita pulang" ucap krist.
"Kenapa cepat sekali?"
"Aku harus berkerja nanti malam di cafe"
"Jadi malam ini aku akan sendiri lagi"
"Hanya sampai jam 12, bukankah kamu sudah sering sendiri?"
"Tapi aku ingin di temani tidur oleh mu"
"Jika aku tak berkerja kita tidak bisa makan sayang, apa lagi sebentar lagi anak kita akan lahir, kita akan membutuhkan banyak biaya"
Singto memasang wajah kesalnya lagi, baru hari ini dan kemarin ia menghabiskan waktu penuh bersama krist, namun nanti malam krist sudah ingin berkerja lagi.
*Cup.... Krist mencium kening singto agar tak marah lagi dengannya dan singto memejamkan matanya.
****
Pukul 4 Sore keduanya baru tiba di rumah mereka, singto langsung turun dari motor dan berjalan masuk ke dalam yang di ikuti oleh krist dari belakang dengan menenteng belanjaan yang di belinya tadi.
Sebelum ia berangkat berkerja ,krist memasak terlebih dahulu untuk singto makan malam. Krist berkutat sendirian di dapur sembari melihat ke arah jam, takut dirinya terlambat masuk berkerja.
Setelah hampir setengah jam berkutat di dapur, krist langsung bergegas pergi ke kamar untuk mandi dan membersihkan diri.
*Ceklekk.... Pintu kamar terbuka, krist melihat singto duduk di ranjang dengan memasang wajah kesalnya.
Krist tak menghiraukan singto lagi, dia langsung berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan diri, setelah mandi krist keluar dan memakai pakaiannya kemudian mendekat ke arah singto.
"Jangan marah"
"Tak bisakah kamu berkerja di satu tempat saja krist, kamu cukup berkerja di bengkel saja, agar kamu punya waktu lebih banyak untuk ku"
"Tapi kita membutuhkan banyak biaya untuk kedepannya nanti sing"
"Aku juga membutuhkan mu, aku ingin waktumu juga, apa lagi aku sedang hamil muda, aku mengidam ini itu, jika tak ada kamu siapa yang akan melayani ku, anak mu juga ingin berada di dekat daddynya!"
"Baiklah, aku akan berhenti berkerja di cafe, jangan marah lagi" ucap krist, sembari memegang tangan singto.
"Terima kasih" ucap singto sembari memeluk tubuh krist.
"Aku ke cafe sebentar" ucap krist lagi.
"Iya..."
Krist melepas pelukan singto dan beranjak pergi dari kamar, sebenarnya krist berat untuk berhenti berkerja di cafe, apa lagi kebutuhan mereka akan sangat banyak jika kandungan singto semakin membesar nanti, namun krist juga kasian dengan singto yang jarang mendapat waktu bersamanya jika ia berkerja di dua tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Love ✓
FanfictionCinta luar biasa dari krist untuk singto dimana krist harus berusaha membuat singto nyaman dengannya, mereka ibarat langit dan bumi! Singto setinggi langit karna singto memang terlahir dari keluarga kaya raya dan krist ibarat bumi krist hanya pria b...