07. Seblak Coklat?

59.3K 5.4K 215
                                    

HAPPY READING GUYS

sekitar 10 menit yang lalu Reina baru tiba dirumahnya. tadi pak Doni agak telat jemputnya, katanya lagi main bucin-bucinan sama mbak sari.
ada-ada aja emang orang dirumahnya.

Kini Reina tengah santai disofa dengan satu toples nastar coklat ditangannya dan sekarang dia tengah menonton kartun kembar botak yang biasanya sangat disukai oleh keluarga lamanya.

"amit-amit dah gue punya anak kayak mereka. masa nanti anak gue yang satu rambutnya cuma satu helai, terus yang satunya botak. kagak mau gue mah" ucap Reina bergidik ngeri membayangkan jika anaknya mirip dengan kembar botak itu.

"kalau dipikir-pikirkan, Adreas tuh kan nikah sama tubuh ini kan udah 3 bulan. kok hamilnya baru satu bulan, apa mungkin bukan anaknya Adreas ya?" pikir Reina "lagian nggak ada tuh ingatan waktu dia sentuh tubuh ini. apa Reina asli malu kali ya, makanya kagak dinampakin" ucap Reina lagi, dia masih nampak berpikir.

"dan lagi, gue nggak ngalamin kayak ibu hamil biasanya. apa itu namanya kalau nggak salah gue morning Sickness, nah itu. gue kagak ngalaminnya. Kalau emang si Adreas bapaknya biar mampus sekalian, dikira enak apa, hihihi" ucap Reina terkiki membayangkan bagaimana nanti tersiksanya si ayah ular.

"Makannya, ngawinin anak orang mudah. giliran tanggung jawabnya, jangan ditanya, kagak ada tanggung-tanggung jawabnya. dasar suami laknat!"

Dia menggosok-gosokkan perutnya "kok jadi laper ya. pengen makan seblak, tapi seblaknya beda dari seblak yang lain" ucap Reina "gimana kalau bumbu seblaknya gue nganti jadi coklet? kan beda tuh sama seblak yang lain" ucap Reina membayangkan bagaimana rasa jika seblak dicampur coklat.

"ke seblak pak Gagap aja lah" putus Reina dan naik keatas untuk berganti pakaian.

Reina turun dengan celana jeans kulot, ditambah kaos hitam, sepatu sneaker Dan jangan lupakan rambut panjangnya yang digerai bebas begitu saja.

"Mbak sari!" teriak Reina menuju dapur dan yang membuatnya terkejut adalah mbak sari yang tengah mengibati kaki pak Doni yang terluka cukup parah.

"Pak Doni kenapa?" Reina langsung duduk disamping pak Doni yang tengah merigis.

"sssttt, pelan-pelan sar" pak Doni merigis karena mbak sari yang menekannya cukup keras.

"iya don, ini udah dipelanin" ucap mbak sari yang tengah fokus mengobati luka pak Doni.

"Ciee, udah mulai pangil nama-nama segala. udah dekat ya, udah sampe tahap mana?" tanya Reina penasaran dengan hubungan pak Doni dan mbak sari.

"tengah tahap PDKT non. sssttt" rigis pak Doni karena mbak sari tiba-tiba menekan lagi lukanya.

"tadi waktu ngopi di depan komlek nggak segaja keserempet sama mobil" ucap pak Doni.

"makannya hati-hati pak. yaudah Reina izin keluar bentar, mau ke warung seblak pak gagap" ucap Reina langsung meninggalkan dua pasangan yang tengah fokus dengan urusannya.

"iya non, hati-hati" ucap mbak sari dan mendapat anggukan dari Reina.

*****

Sebelum menuju ke warung seblak pak Gagap, Reina memilih mampir dulu ke supermarket untuk membeli beberapa coklat dan cemilan lainnya untuk dia makan dirumah.

Dia mulai memilih-milih coklat yang berjajar disebuah rak yang memang khusus untuk coklat. Reina memilih beberapa jenis coklat yang nanti akan dia jadikan bumbu dan toping untuk seblaknya. memang terdengar aneh bila seblak dicampur dengan coklat, kayak rasanya nggak pas gitu. entah mengapa Reina menginginkan hal itu, mungkin bawaan dari bayi yang tengah dia kandung.

Cosplay Jadi BumilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang