20. Patah Hati Andreas

32.5K 2.7K 119
                                    

HAPPY READING GUYS

Menjelang hari besar bagi keduanya. Laskar dan Reina telah mencetak sejumlah undangan yang akan dibagikan kepada sejumlah teman satu angkatan. Hanya ada beberapa saja yang mereka undang keacara pernikahan mereka.

Sekarang mereka tengah menbagikan undangan kepada para teman Axel dan Laskar. Tak lupa juga mereka mengundang Eci, Qiqin, Nadhira, dan Aldi.

"Gue dapat?" Tanya Bili mengambil undangan dari tangan Reina.

"Ya dapat lah ogeb. Lo kan temenan sama dia, gimana sih" Ucap Gerald berdecak kesal.

"Nih buat lo" Reina menyerahkan satu undangan kepada Restu "jangan lupa ajak Sintia sekalian. Biar kalian datangnya couplel-lan"

"Oke" Balas Restu.

"Yeah! Dapat makanan gratis!" Sorak Bili dan Gerald sambil bertos ria.

"Makanan buat lo berdua nggak gratis. Nanti lo berdua bantuin angkut piring sama nyuci piring dibelakang" Jelas Reina.

Gerald dan Bili terganga mendengarnya. Bisa-bisanya mereka dijadikan tukang angkut dan cuci piring diacara beginian. Seharusnya mereka senang-senang sambik karokean diatas panggung sama ngabisin makanan yang ada dimeja.

"Lo pikir kita berdua tukang catering apa?" Tanya Bili kesal.

"Ya bisa dibilang mirip sih" Jawab Reina enteng.

"Anjing sih lo Rei!" Upat Gerald menatap Reina dengan tatapan tajamnya.

"Lo yang anjing! Babi!" Balas Reina.

Laskar yang melihat itu menarik tangan Reina menjauh dari Gerald. Dia mengajak Reina untuk pergi ketaman belakang.

"Nggak boleh ngomong kasar. Masak calon mama ngomong kasar sih. Mau nanti anaknya ngikutin?" Tanya Laskar dengan nada yang tidak bisa dibilang memarahi dan tidak juga ada kelembutan didalamnya.

Reina menundukkan kepalanya. Sama persis seperti seorang anak yang tengah dimarahin oleh orang tua.

"Iya maafin aku" Cicit Reina dengan kepala yang masih setia menunduk.

"Hey, aku nggak marahin kamu loh. Aku cuma bilang aja kalau ngomong kasar itu nggak baik" Jelas Laskar dengan suara lembutnya yang mengalun indah ditelingan Reina.

"Tapi hiks ta-pi aku nggak hiks segaja" Isak Reina. Terlihat dari bahunya yang bergetar pertanda jika dia tengah menangis.

Melihat itu Laskar merentangkan tangannya dan menghadap kearah Reina.

"Mau peluk?" Tanya Laskar.

Reina mendogakkan kepalanya. Menatap Laskar lalu kemudian mengangguk lucu. Barjalan kearah Laskar dan langsung memeluk dada bidang milik Laskar yang terasa hangat bagi Reina.

"Hiks maafin" Isak Reina lagi.

"Cup cup, udah jangan nangis lagi" Laskar menepuk-nepuk pelan punggung Reina.

"Apa ini karena hormon ibu hamil ya? Kan kalau hormon ibu hamil suka berubah-ubah" Batin Laskar bertanya.

"Dimaafin kan?" Reina mendogakkan kepalanya menatapa Laskar dari arah bawah karena tinggi tubuhnya hanya sedada Laskar.

"Iya dimaafin. Udah jangan nangis lagi. Nanti dedeknya ikutan nangis juga gimana?" Tanya Laskar sambil tangannya mengusap perut Reina yang masih terlapisi seragam sekolah.

"Jangan diusap. Nanti diliatin orang" Jelas Reina.

"Iya-iya, kita lanjut lagi bagi-bagi undangannya"

Cosplay Jadi BumilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang