Axel perlahan mengetuk pintu ruangan itu.
Tok! Tok!
Tak lama pintu Ruangan itu terbuka dan nampaklah Iyal yang berdiri di depanya. Langkah Axel memasuki ruangan itu lalu menghampiri Reina yang tengah duduk disebuah kasur yang memang tersedia disana.
"bentar lagi kita pulang ya. Lagian bentar lagi Laskar bakalan pulang dari kantornya"
"Ya gue masih mau disini buat main sama kalian" Ucap Reina berpura sedih.
"Besok habis pulang sekolah masih bisa kesini kan. Kita pulang bentar lagi" Axel mendudukkan diri disamping Reina.
"Gimana tumbang nggak si Ziron? Kalo gue bisa ikutan, udah jambak tuh rambut dia. Kesel banget gue, cuma gara-gara Haidar, nyerang geng kita. Emang nggak ada kerjaan lain si Ziron" Kata Reina dengan nada kesal.
Membuat Axel terkekeh "udah gue tumbangin tuh orang. Tapi kayaknya nggak cuma hari ini deh dia nyerangnya. Bakalan ada suatu saat nanti Ziron kembali nyerang geng kita"
"Katanya dia belum puas balas dendamnya sama kita"
"Kapan puasnya kalau nggak dipuasin sama Haidar" Ledek Reina.
"Udah ayo gue anter lo pulang. Takutnya gue dimarahin sama Laskar karena telat nganterin istrinya" Canda Axel.
Reina berjalan disamping Axel dan Axel dengan hati-hati menuntun langkah Reina menuruni anak tangga.
Dapat Reina lihat dibawah banyak anggota yang tengah duduk lesehan di karpet bulu. Ada sebagian dari mereka mendapatkan lebam diwajah. Merasa kasihan melihatnya, dia berniat untuk membantu mereka sebentar namun langsung ditahan oleh Axel.
"Kita pulang aja. Mereka bisa ngobatin sendiri. Saling kerja sama"
Reina hanya mengangguk patuh mendengar ucapan Axel. Langkahnya berjalan dan memasuki mobil milik Axel. Langsung saja Axel melajukan mobil itu menuju rumah Reina
Saat sampai dirumah itu bertepatan dengan mobil Laskar yang memasuki perkarangan rumah itu juga. Turunlah Laskar dengan menggunakan pakaian khas kantoran. Melihat itu Reina langsung turun dari mobil Axel dan menghampiri Laskar lalu memeluknya.
"Kangen" Rengek Reina.
Axel juga turun dari mobilnya. Menatap kesal kearah Reina yang kini berada di dalam pelukan Laskar.
"Giliran ketemu pawangnya langsung manja-manjaan gitu. Tadi aja dia nggak banyak tingkah" Ejek Axel yang ditujukan kepada Reina.
"Lo iri nggal Xel gue pelukan sama Laskar?"
"Kagak ada iri-irinya gue liat lo berdua" Axel langsung masuk kedalam mobilnya lalu melajukannya keluar dari perkarangan rumah Reina.
"Kagak ada iri-irinya, eh malah ngehindar gitu" Ujar Laskar menatap kepergian Axel menggunakan mobil.
"Kita masuk yuk" Ajak Laskar menggenggam tangan Reina menuntun masuk kedalam rumah.
******
Axel kembali lagi ke markas setelah mengantar Reina pulang keruma. Sangat kesal banginya karena melihat kelakuan kedua pasutri itu yang memamerkan kemesraan didepan jomblo sepertinya ini. Sunggung pasutri kampret.
Kalau ditanya apakah Axel pernah pacaran atau tidak jawabannya adalah iya. Lebih tepatnya 2 tahun lalu Axel ditinggal tanpa kabar sedikitpun dari sicewek. Padahal niatan ingin mengajak kearah yang lebih serius eh malah ditinggal tanpa ada kejelasan sampai sekarang.
Baginya sekarang. Tak perlu terlalu memikirkan soal perempuan. Kalau memang sudah saatnya dia akan mencari wanita yang memang benar-benar cocok dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cosplay Jadi Bumil
Short StoryTifani Indriana Saimend. Gadis yang tengah menduduki kelas 12, penyuka anak-anak. Tapi tidak suka jika mamanya mempunyai anak perempuan lagi. Takut jika kasih sayang bakalan terbagi katanya. Saat membeli seblak dan sate yang direquest oleh calon adi...