18. Izin

37K 3.4K 171
                                    

HAPPY READING GUYS

Entah mengapa hari ini Reina merasa sangat senang. Mungkin karena telah menghancurkan malam pertama Adreas dan Rina. Ingin ketawa rasanya saat melihat rekaman bagaimana Rina yang disiksa oleh Adreas dan teman-temannya.

"Gimana ya keadaan si Rina? Apa udah koit ya?" Tanya Reina pada dirinya sendiri.

"Kalau koit pun kagak apa-apa. Makanya jadi orang jangan suka manfaatin orang lain. Tau sendiri kan akibatnya" Dumel Reina.

Sekarang dia tengah berada di kelas tanpa kehadiran Nadhira. Entah kemana perginya Reina tak tahu. Yang dia tau sekarang hubungannya dengan Laskar semakit dekat.

"Rei ada yang nyariin didepan" Panggil Rendi memasuki kelas.

"Kak Adreas"

"Ngapain tuh orang nemuin gue? Ada yang nggak beres nih" Pikir Reina.

Kakinya terus melangkah keluar untuk menemui Adreas.

"Ada apa?" Tanya Reina dengan ekspresi datarnya.

"Maafin gue" Lirih Adreas menatap penuh permohona kepada Reina.

"Minta maaf? Ngapain sama gue, sama Reina sono" Ucap Reina menunjuk secara asal.

"Kan lo Reina"

"Lo nggak denger Arkan ngomong apa sama lo semalam? Apa perlu gue ulangin lagi?" Tanya Reina menatap malas kearah Adreas "gue Tifani bukan Reina mantan istri lo itu. Dia udah mati dan sekarang gue yang ngantiin dia" Jelas Reina.

"Tapi lo tet-"

"Tetep apa? Istri lo? Gue bukan istri lo lagi kali. Istri lo si Rina" Reina memotong cepat ucapan Adreas.

Adreas ingin berbicara lagi namun terhentikan dengan suara Nadhira

"Maksud lo bukan Reina apa?" Tanya Nadhira menatap penuh tanda tanya kearah Reina.

"Nanti gue jelasin. Gue mau nyelesain masalah sama nih orang dulu" Ucap Reina.

"Udah jelas kan? Jangan pernah ganggu gue lagi" Peringat Reina langsung menarik tangan Nadhira untuk mengikutinya.

Kini Reina dan Nadhira berada ditaman belakang sekolah. Nadhira menatap dengan tatapan penasarannya yang belum mendapat jawaban dari Reina.

"Denger gue baik-baik" Reina menatap Nadhira "gue bukan Reina temen lo. Tapi gue Tifani, nggak tau kenapa setelah gue ngalamin kecelakaan jiwa gue malah nyasar ketubuh ini"

"Mak-sud lo, Reina udah mati?" Tanya Nadhira. Air mata sudah mengumpul dikelopak matanya.

"Bukan Reina yang mati. Tapi jiwa dia yang udah mati" Reina menatap prihatin kepada Nadhira. Kenapa baru sekarang dia menjelaskannya.

"Hiks jadi temen hiks gue udah nggak ada? Hiks" Tanya Nadhira terisak.

Reina hanya mengeleng pelan.

"Bukan cuma itu. Gue punya satu rahasia lagi yang belum gue kasih tau sama lo" Reina menjeda ucapannya.

"Gue hamil"

"Hiks hah h-hamil?" Tanya Nadhira.

"Iya"

"Emang bener ya di Adreas anjing! Udah ngehamilin anak orang malah digugat cerai" Geram Nadhira.

Lihat, Nadhira yang tadi mewek sekarang malah marah-marah kayak gini. Sungguh lucu bekas air mata masih ada dipipi dan hidung yang memerah.

"Bukan anak si Adreas tapi anaknya Laskar"

"Kok bisa?" Tanya Nadhira bingung.

"Gue juga nggak tau" Balas Reina. Terlalu malas untuk menceritakan hal-hal yang akan membuatnya malu.

Cosplay Jadi BumilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang