Langit yang baru saja menampakkan cahayanya dengan bantuan bulan yang nampak bercahaya diatas sana. Menerangi mereka yang kini tengah berapa diantara kegelapan malam.
Sesuai dengan rencana yang dibuat oleh Bagas, mereka anggota geng Axel untuk datang ke tempat yang diminta oleh Ziron. Sedangkan geng Laskar nanti akan menyusul dari belakang dan disinilah mereka sekarang lapangan yang sudah terbengkalai yang sangat jarang ada orang yang mendatanginya.
Masing-masing dari mereka berdiri pada sisi yang berbeda dan saling melemparkan tatapan permusuhan.
Dengan tatapan remehnya Ziron memandangi Axel dan teman-temannya "cih! Cuma segini doang anggota lo buat ngelawan gue. Kayaknya kali ini gue bakalan menang deh" Ucapnya sombong.
Ziron nampak mengkode pada teman dibelakangnya yang kini tengah mengeluarkannya peluit. Tak lama peluait itu nampak berbunyi dan setelahnya terdengarlah suara motor yang bisa dibilang cukup banyak kini menuju kearah lapangan itu.
Benar saja satu geng motor yang juga merupakan musuh dari geng Axel kini bergabung dengan Ziron untuk menyerang mereka.
"Anggota lo kalah jumlah sama gue. Siap-siap aja kekalahan bagi geng sampah lo itu"
"GENG LO YANG SAMPAH ANJING!!" ucap Bili emosi. Ingin rasanya mengulek mulut Ziron ditambah dengan sekilo cabai. Uhh pasti jadi sambal paling enak yang pernah ada.
"Wih mulut lo boleh juga ya" Ucap salah satu anggota Ziron.
"Mulut pemimpin lo yang nggak ada filternya sama sekali!" Sarkas Bagas menatap Ziron yang tengah enteng berdiri di depan anggotanya.
"KAYAKNYA ADA YANG MAU NGIKUT PACARNYA KENERAKA NIH!!" Ucap Gerald berniat menyulut emosi Ziron. Pasti jika berkenaan dengan Haidar Ziron tak akan tinggal diam.
"MAKSUD LO APA ANJING?!!"
Nah bener kan. Apapaun yang berkenaan dengan Haidar Ziron tak akan tinggal diam. Cukup mudah untuk memancing amarah Ziron untuk saat ini.
"Maksud gue, lo pasti mau ketemu sama Haidar kan? Nah kalau lo mati saat ini mungkin lo bakalan bisa ketemu sama Haidar lagi"
"Jangan pernah sekali-kali lo bawa nama Haidar! Dia udah tenang disana!" Sentak Ziron kesal.
Padahal dirinya sudah sangat mencoba untuk melupakan kekasihnya itu dan sekarang?
"Mana tenang Haidar disana kalau lo aja belum ikhlasin dia. Yang ada dia sengsara disana"
Lagi dan lagi Ziron sangat ingin membogem wajah songong dari anggota Axel itu. Bisa-bisanya dia selalu mengunakan nama Haidar untuk memancing amarahnya.
"Lo bisa nggak sih kalau nggak bawa-bawa nama Haidar!"
Dengan wajah songonnya Gerald mengeleng "kagak! Gimana dong?"
Anggota Axel yang melihat itu sontak saja tertawa. Bagaimana tampang kesal Ziron ditambah Gerald dengan tampang songonnya cukup membuat hiburan untuk mereka sebelum berkelahi.
Ziron yang sudah tak tahan langsung memerintah anggotanya untuk langsung menyerah anggota Axel dan baku hantam yang sudah dari tadi ditunggu akhirnya terjadi.
Iyan yang memang bertugas untuk mengawasi langsung saja menghubungi Laskar untuk segera kesana.
"Bang buruan kesini, mereka udah pada mulai" Ucap Iyan melalui ponselnya yang terhubung dengan Laskar.
Setelah mematikan ponselnya Iyan terus saja berjaga disana. Jika waktunya dia juga akan ikut membantu teman-temannya melawan geng Ziron sialan itu.
Ziron menyerang Axel dengan membabi buta sedangkan Axel hanya menghindar dan menangkis pukulan Ziron. Tunggu saja saat Ziron mulai kelelahan baru dirinya akan menyerang. Licik memang, tapi dari pada menghabiskan tenaga hanya untuk meladeni Ziron yang tengah brutal-brutalnya menyerang dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cosplay Jadi Bumil
Short StoryTifani Indriana Saimend. Gadis yang tengah menduduki kelas 12, penyuka anak-anak. Tapi tidak suka jika mamanya mempunyai anak perempuan lagi. Takut jika kasih sayang bakalan terbagi katanya. Saat membeli seblak dan sate yang direquest oleh calon adi...