46. Akhir yang Bahagia

31.3K 1.2K 20
                                    

Satu tahun kemudian

Pagi ini Laskar sudah siapa dengan setelan kantornya. Dimeja makan nampak Vano yang duduk dikursi dan disana juga terlihat Reina yang tengah mengatur makanan diatas meja makan.

"Pagi" Sapa Laskar mengecup pelan dahi Reina membuatnya tersenyum. Sedangkan Vano hanya diam menatap papanya.

"Pagi, mau makan apa?"

"Emm, nasi goreng aja"

Reina mengangguk kemudian menyenderkan nasi goreng kedalam piring Laskar lalu menyajikannya di depan Laskar. Kini beralih pada Vano yang menatap keduanya dengan tangan yang dilipat dia atas dada.

"Vano mau makan apa sayang?" Tanya Reina dengan suara lembutnya sambil mengusap rambut Vano.

"Roti aja" Balas Vano.

Reina mengernyit menatap putranya. Memang selama ini sejak dirinya ingin berputra kalem, tiba-tiba langsung berubah jadi kalem, pendiam, bicara seadanya, pokoknya beda banget dengan Vano sebelumnya.

"Bener-bener berubah anak kita. Jadi dingin gitu" Bisik Reina sambil mengoles selain coklat diatas roti yang diminta Vano.

"Udah biarin aja, nanti bakalan berubah lagi itu" Ucap Laskar.

Reina hanya mendengus kesal. Kapan berubahnya kalau kayak gini "oh ya, nanti kamu bakalan telat nggak pulangnya?" Tanyanya.

"Nggak tau juga, emangnya kenapa?" Tanya Laskar.

"Nggak aku niatannya mau kerumah kakek bentar. Siapa tahu nanti kamu bisa jagain Vano bentar selama aku pergi"

Laskar nampak berfikir hingga tatapannya jatuh pada Vano yang memberi sebuah kode padanya. Hingga pikirannya jatuh pada sesuatu yang ingin dia lakukan dengan Vano.

"Aku bakalan pulang awal nanti, nggak papa Vano biar aku aja yang jaga dirumah" Laskar tersenyum menatap Vano yang mengedipkan matanya kearah Laskar.

"Yaudah dimakan makanannya, Vano makan yang banyak sayang biar cepat besar" Reina mengusap pelan rambut Vano yang tengah memakan makanannya.

Vano hanya mengangguk sebagai jawaban. Membuat Reina sedikit menggelengkan kepalanya, maklum akan tingkah putranya ini.

*****

Hari sudah siang dan Reina baru saja selesai memandikan Vano. Setelahnya dirinya mengurus pakaian yang akan dipakai oleh anaknya.

Saat tengah asik bercanda dengan anaknya diruang keluarga tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dan masuklah Laskar yang menenteng beberapa cemilan didalam kantong plastik.

"Siang, sayang" Laskar mengecup kening Reina kemudian beralih pada pipi gembul milik Vano.

"Kamu jadi kerumah kakek?" Tanya Laskar seraya mendudukkan diri disamping Reina.

"Jadi, jangain Vano yang bener. Kalau ada apa-apa langsung hubungin aku aja" Ucap Reina menyerahkan Vano pada Laskar dan langsung disambut dengan senang oleh Laskar.

Reina bangkit kemudian berjalan menuju kamarnya untuk mengambil tas dan juga kunci mobil. Kedua bapak dan anak itu menatap kepergian perempuan yang sangat berarti bagi hidup mereka itu lalu kembali masuk kedalam rumah.

Senyum keduanya langsung mengembang. "Mari kita ke-"

"Dapurr!" Pekik Vano senang.

Hari ini keduanya berniat membuat makan malam spesial untuk perempuan kesayangan mereka.

Menu yang akan mereka sajikan nanti adalah steak sapi, cake, dan juga es krim. Sebenarnya es krim itu adalah saran dari Vano sendiri

Pertama-tama mereka akan membuat cake terlebih dahulu, karena pasti memerlukan waktu yang cukup lama karena memerlukan proses pemanggangan.

Cosplay Jadi BumilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang