Laskar baru saja berangkat kesekolah dengan menggunakan motor miliknya. Baru saja memasuki sekolah dia sudah disambut oleh teman-temannya dan juga teman-teman Axel.
"Pagi Laskar!" Sapa Restu.
"Pagi" Jawab Laskar malas.
"Lemes amat, kenapa nggak keseringan dapat jatah lagi ya?" Tanya Restu berbisik yang langsung mendapat geplakan dari Laskar.
"Aiss, sadis bener" Keluh Restu.
"Jangan ngadi-ngadi. Masih pagi juga" Ucap Laskar.
Axel berjalan menghampiri Laskar yang berdiri disamping motornya.
"Las, kalau suatu hari gue minta bantuan lo sama geng lo bisa nggak?" Tanya Axel.
Dia sangat tau kalau Ziron tak akan menyerang dengan anggota gengnya sendiri. Dia pasti akan melibatkan anggota geng lain.
"Boleh. Apa sih yang nggak bisa gue bantu. Kapan lo butuh beri tau gue aja" Balas Laskar menepuk bahu Axel kemudia dia berjalan menjauh dari parkiran.
Axel beralih menatap Bagas yang tengah duduk enteng diatas motor. Tak seperti biasanya.
"Kemana aja lo selama ini Gas. Udah jarang banget datang kemarkas" Ucap Axel.
"Sibuk gue dirumah. Kadang gue harus temenin Eci jalan-jalan. Makannya jarang gue ke markas" Ucap Bagas.
"Lo lagi nggal nyembunyiin sesuatu kan dari kita-kita?" Axel menatap penuh selidik kearah Bagas.
"Gue nggak nyembunyiin apa-apa kok dari kalian. Mana pernah gue boong sama kalian. Hehehe" Kekeh Bagas.
"Udah dari pada lo mikir aneh-aneh. Mending kita masuk kekelas. Gue juga udah nggak sabar mau ketemu sama Eci"
"Lo nggal manggil bebeb Eci lagi Gas?" Tanya Bili.
"Kadang-kadang gue manggilnya"
Mereka berlima berjalan menuju kedalam kelas yang tidak terlalu jauh dari parkiran.
*****
Bagas mengandeng tangan Eci menuju kantin. Tanpa memperdulikan teman-temannya dibelakang yang menatap kepergiannya dengan berbagai cibiran.
"Serasa dunia milik berdua tuh si Bagas" Cibir Gerald menatap kepergian Bagas dan Eci.
"Kalau udah dihadapin sama Eci lupa dunia si Bagas" Bili menatap Bagas dengan senyum miris "apalah daya gue yang nggak punya siapa-siapa" Ucapnya.
"Nyari pacar sana. Miris gue liat lo" Ucap Axel.
"Kaca mana kaca. Apa perlu sekalian senter biar nerangin. Takut gelap nggak bisa ngaca. Sadar diri, lo juga jomblo disini" Cibir Bili ditunjukkan kepada Axel.
"Gue ada gebetan kali"
"Berapa? Satu? Kalau gitu lo kalah sama gue yang punya sepuluh gebetan" Ucap Bili tak mau kalah.
"Itu gebetan apa tempat penampungan mantan orang?" Cibir Laskar.
"Dua-duanya" Balas Bili.
Kini mereka telah sampai dikantin. Terlihat dibagian pojok yang sudah diisi oleh Bagas dan juga Eci. Mereka memilih untuk gabung dengan mereka berdua.
"Kamu mau aku pesenin nasi goreng udang nggak. Biar sama kayak aku?" Tanya Bagas.
"Emm, aku alergi udang Agas. Kamu lupa ya?" Eci menatap Bagas dengan tatapan sendu. Bagaimana Bagas melupakan bahwa dirinya alergi terhadap udang.
"Maaf aku lupa. Yaudah kamu nasi goreng biasa aja" Bagas bangun dari duduknya berniat untuk memesan makanan.
"Sekalian aja" Ucap Gerald.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cosplay Jadi Bumil
Short StoryTifani Indriana Saimend. Gadis yang tengah menduduki kelas 12, penyuka anak-anak. Tapi tidak suka jika mamanya mempunyai anak perempuan lagi. Takut jika kasih sayang bakalan terbagi katanya. Saat membeli seblak dan sate yang direquest oleh calon adi...