Nampak di sebuah bandara satu keluarga yang tengah berpelukan karena tengah melepaskan kepergian anggota keluarganya yang lain. Terlihat dua anak muda yang juga tengah berpelukan.
"Gue titip mereka ya" Ucap salah satu dari anak muda itu.
"Tenang aja, bakalan gue jagain kok"
"Lo hati-hati disana, jangan pernah ngecewain gue yang nunggu lo disini" Ucap anak muda yang satunya lagi.
"Siap!"
"Nah gitu, udah sana. Ditungguin tuh" Tunjuk anak muda kearah dua orang paruh baya yang tengah berdiri menatap kearah mereka berdua.
"Kamu hati-hati disini, jaga kesehatan dan jangan kebanyakan bergadang" Ucap salah satu orang tua paruh baya.
"Iya"
"Jangan iya, iya aja. Harus diingat!" Peringat orang tua paruh baya yang satunya lagi.
"Iya diingat kok" Jawabnya malas.
Padahal niatnya ingin melepas kepergian keluarganya. Eh malah kena peringatan.
Kemudian ketiga orang itu melangkah menjauh dari sana meninggalkan seorang pemuda yang menatap kepergian ketiganya dengan lambaian tangan.
*****
Hari ini Reina duduk santai rumah sambil makan cemilan. Apalagi hari ini dia ditemani oleh Laskar yang baru saja pulang sekolah. Karena tadi dia merengek agar hari ini Laskar tak pergi kekantor. Kalau biasanya Laskara habis pulang sekolah langsung kekantor dan pulangnya juga malam hari, membuat Reina merasa waktu Laskar bersamanya jadi berkurang.
"Nggak pengen apa-apa gitu?" Tanya Laskar. Tangannya terus mengelus pelan perut buncit Reina.
Reina mendongak menatap Laskar "nggak tuh. Lagi nggak pengen apa-apa. Cuma pengen sama kamu terus"
Laskar terkekeh, beralih mengusap rambut panjang Reina. Sedangkan Reina tengah asik memakan cemilan sambil menonton siaran televisi. Memang selama hamil kerjaan Reina hanyalah rebahan, makan, rebahan, makan dan begitulah seterusnya. Bahkan kini tubuhnya mulai agak gendutan. Tapi masih terlihat cantik dimata Laskar.
"Nggak kangen kakek? Kita kerumah kakek mau nggak?" Tanya Laskar.
"Emm boleh deh. Udah lama juga nggak pernah kerumah kakek. Aku juga kangen sama mama sama papa"
"Gih siap-siap"
Reina beranjak dari duduknya dan dibantu oleh Laskar untuk menaiki satu persatu anak tangga. Tak butuh waktu lama keduanya kembali turun dengan setelan baju yang berbeda.
Langkah keduanya berjalan keluar dari dalam rumah dan menuju garasi. Setelah mengeluarkan mobil dari garasi, Laskar melajukan mobil itu menuju kerumah kakek.
Tiba-tiba ponsel Reina bergetar yang menandakan panggilan masuk. Tak menunggumu dia langsung mengangkat panggilan dari kakeknya itu. Baru saja mereka ingin berkunjung kerumah kakek dan malah dihubungi oleh orangnya.
(Halo)
(Rei sekarang kamu kerumah sakit ya)
(Buat apa kek? Ada yang sakit atau apa?)
(Mama kamu mau lahiran. Sekarang kamu cepat kesini. Semuanya juga udah ngumpul)
(Yaudah sekarang reina meluncur kesana)
(Yaudah buruan)
(Iya kakekku tersayang)
"Ada apa?" Tanya Laskar menoleh kearah Reina.
"Mama mau lahiran. Sekarang kita kerumah sakit aja"
"Yaudah kita kerumah sakit"
Laskar memutar balik arah mobilnya yang tadi menuju rumah kakek dan sekarang menuju rumah sakit karena mama mertuanya tengah lahiran. Lucu memang kalau dipikir padahal dirinya belum mempunyai anak. Eh maksudnya belum lahir sedangkan mama mertuanya sudah lahiran saja. Pastinya nanti usia anak mama mertuanya dan anaknya hanya terpisah beberapa bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cosplay Jadi Bumil
Short StoryTifani Indriana Saimend. Gadis yang tengah menduduki kelas 12, penyuka anak-anak. Tapi tidak suka jika mamanya mempunyai anak perempuan lagi. Takut jika kasih sayang bakalan terbagi katanya. Saat membeli seblak dan sate yang direquest oleh calon adi...