1 | First

6.6K 403 66
                                    

2021/12/12
Pjm 😘
Halo selamat sore
Saya ada cerita baru nih
Buat gantiin cerita yg saya
hapus karena sakit hati wkwk

Cerita ini genre-nya masih sama
Masih BxB (Bolak x Balik)❌
Boys x Boys ✔️

.

.

.

PARK JIMIN | BOTTOM ✔️
JEON JUNGKOOK | TOP ✔️
Mature Content✔️
JIKOOK | KOOKMIN✔️

.

.

.

| Bayi Kelinci |

.

.

.


Hari ini weekend, biasanya di hari libur seperti ini akan banyak sekali tumpukan surat kabar di tong sampah depan kontrakan. Maka tanpa menunggu lagi, Jimin segera bangkit dari ranjang, memperbaiki tempat tidurnya, lalu segera membuat sarapan paginya—lumayan isi perut dulu sebelum kembali berpikir keras untuk mencari lowongan kerja di tumpukan surat kabar.

Selesai memasak, Jimin memutuskan untuk mandi lebih dulu. Mungkin ada tiga puluh menit waktu yang Jimin butuhkan untuk mandi hingga akhirnya ia pun keluar dari kamar mandi dengan menggunakan celana pendek dan kaos putih polos.

Jimin— lelaki cantik itu duduk di depan meja rias mini miliknya untuk— eem bersolek mungkin. Ah, sekedar informasi— Setiap selesai mandi ataupun sebelum tidur, lelaki cantik itu tak pernah melewatkan satu kegiatan penting dalam hidupnya, memakaikan skincare pada wajahnya. Maklum saja, Jimin sangat mencintai dirinya juga kesehatannya. Ia tak ingin wajahnya di tumbuhi jerawata nackal atau berbagai macam keluhan kulit lainnya. Baginya, lebih baik mencegah daripada mengobati. Jadi, jangan nge-judge ya karena ketampanan wajah tetap number one untuk Jimin.

Selesai sarapan, Jimin langsung menyamankan dirinya duduk di lantai sambil menyenderkan badan ke dinding. Beberapa surat kabar sudah ada di tangan. Bahkan sudah banyak juga yang Jimin coret ketika tak sesuai dengan apa yang ia cari—Ah bukan, maksud Jimin dengan apa yang mereka butuhkan di dalam sana. Karena jujur, tak mudah mendapatkan lowongan pekerjaan sesuai skill yang Jimin punya, terlebih dia hanya tamatan SMA. Sementara pekerjaan yang tertera di surat kabar di dominasi dengan Karyawan kantoran. Seandainya tersedia lowongan menjadi seorang sopir. Jimin sudah pasti melamar hari ini juga. Karena itu adalah salah satu pekerjaan yang cocok untuknya.
Sayang, menjadi sopir tidak ada.

“Tidak ada yang cocok”

Keluh Jimin begitu sampai di halaman terakhir.

Memisahkan surat kabar yang sudah tak ia perlukan dengan surat kabar yang masih abu abu, Jimin kembali memberi tanda silang pada setiap lowongan yang tidak sesuai keinginannya.

“Susah sekali, pendidikannya minimal S1, sementara aku? boboro Sarjana, kuliah saja tidak!!” ucapnya dengan wajah lesuh. Netra kecokelatan itu menatap kembali surat kabar lemat, sebelum akhirnya mendecak kesal.

“Tidak ada yang cocok untuk ku kerjakan. Semuanya memerlukan ijazah minimal S1. Huuff~ bagaimana ini? apa bulan depan Aku akan di tendang keluar dari kontrakan karena menunggak lagi? syukur kalau nyonya Gong masih bisa memaklumi. Aku sudah menunggak selama dua bulan—

Bayi KelinciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang