27 | I'm done 'Sorry and Go Home'

1.8K 165 45
                                    

Jungkook kembali ke penginapan, meninggalkan Lalisa sendirian di pantai. Sungguh, melihat Jimin berciuman dengan lelaki lain membuat hatinya untuk pertama kalinya terasa seperti dicabik-cabik. Jungkook terduduk di lantai, memaki dirinya yang gagal membawa Jimin— istrinya kembali bersamanya.

Jungkook ingin membawa Jimin kembali bukan untuk menuruti permintaan ibunya sebagai dalih agar ia bisa kembali mendapatkan izin bertemu ibunya saat ia berhasil membawa menantu kesayangan ibunya kembali bersamanya— melainkan karena Jungkook merasakan sesuatu seperti 'sakit dan cemburu' gejolak kuat menghantam hatinya.

Pundak lelaki itu gemetar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pundak lelaki itu gemetar. Tak sadar Jungkook mulai tersengut-sengut. Ini kedua kalinya dalam hidup lelaki bergigi kelinci itu menangis. Pertama saat dirinya kehilangan oma, dan sekarang ... saat kehilangan Jimin karena Lalisa.

“Aku tidak bisa diam seperti ini! Aku harus ketemu Jimin dan memintanya kembali ... paling penting yang harus kulakukan pertama dulu adalah mendapatkan maaf darinya. A-aku tidak bisa melihat Jimin bersama lelaki lain. Cukup sudah aku bersembunyi dan sok tidak mau tahu padahal nyatanya aku tidak bisa mengabaikan perasaanku ke Jimin. Aku lelah membohongi diriku sendiri
dan bohong pada hatiku. Aku capek di  setang oleh Lalisa karena ancaman gadis gila itu— Aku bahkan tega bercinta di depan Jimin hanya karena aku yang begitu takut karena ancaman gadis gila itu. Dan sekarang? Aku tidak mau lagi! Jimin benar-benar bisa meninggalkan ku jika aku diam saja seperti ini—

“... Cukup! aku tidak akan pernah membiarkan Lisa menghacurkan pernikahanku dengan Jimin. Soal ancamannya? perduli setan, aku akan berusaha melindungi Jimin mulai sekarang darinya. Aku tidak mau kehilangan Jimin. Aku mencintainya, aku mencintai Jimin-ku. Aku sungguh mencintai istriku. Tapi gara-gara Lalisa— aku berubah menjadi monster dan membohongi diriku sendiri perihal perasaanku. Aku harus bertemu Jimin dan mengatakan semuanya sebelum terlambat. Harus!”

Tangan kekar itu terangkat keatas, mengapkir buliran bening yang berderai. Lalu segera melesat meninggalkan ruangan ber-ac namun terasa pengap karena hati dan isi kepalanya yang sedang tak sinkron— tujuannya hanya satu; Bertemu Jimin.

Menarik gagang pintu dan berniat ingin segera pergi, namun langkah kaki lelaki tampan itu terhenti begitu saat berhasil membuka pintu— kedua netranya menemukan sosok yang ingin ia temukan, Jeon Jimin, ah Park Jimin!

Obsidian mereka bertemu dan bercakap melalui isyarat mata.

'Kau jahat Jungkook!'

— Begitulah kira kira isyarat yang ditangkap Jungkook melalui tatapan Jimin.

Maafkan aku” cicit Jungkook.

Terlihat jelas kebencian dari kurat mata Jimin menatap Jungkook— seperti ingin melantap dirinya hidup-hidup. Alih-alih ingin melarikan diri dari Jungkook— lelaki cantik itu berhenti saat Jungkook menarik pergelangan tangannya.

Jimin mendesis, lantas menepis kasar tangan Jungkook. Merasa tak sudi lelaki tampan itu kembali menyentuh dirinya.

“Lepaskan aku brengsek!”

Bayi KelinciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang