Jungkook duduk terdiam memikirkan kata-kata apa saja yang akan ia katakan pada Jimin saat lelaki cantik itu keluar dari kamar mandi. Sudah satu jam Jungkook menunggu— namun lelaki Sliteyed tersebut belum juga keluar dari toilet. Hingga lima menit setelahnya, barulah Jimin keluar dengan setelah pajama berwarna biru kesukaannya.
Jimin terkejut begitu menemukan Jungkook yang duduk ditepi ranjang sambil menatapnya.
“K-Kau ngapain disini? apa kau butuh sesuatu? kau bisa berteriak dari luar tanpa harus buang waktu untuk datang ke kamarku, Jungkook.” kata Jimin duduk ditepi— seberang ranjang yang di duduki Jungkook.
“Kau marah sama aku, Jim. Buktinya kamu bahkan memindahkan semua pakaian dan juga barangmu ke kamar ini. Kenapa? kenapa kamu melakukan semua ini?” tuntut Jungkook.
Jimin tersenyum.
“Apanya yang kenapa Jungkook? Aku hanya melakukan apa yang menurutku perlu ku lakukan. Tolong, biarkan aku tetap di kamar ini. Aku sudah begitu nyaman dan menyukai kamar ini. Pertama kali aku datang ke apartemen ini, aku tidur disini. Dan aku ingin di kamar ini untuk selamanya. Aku tetap disini dan kau di kamarmu sendiri." tegas Jimin dengan senyum yang tak pernah putus dari wajahnya.
“Kalau sudah tidak butuh apapun lagi, bisa tinggalkan aku sendirian? aku mau istirahat. Aku lelah. Dan besok eomma memintaku menemuinya di kafe untuk menemani -nya arisan keluarga.” jelas Jimin, membuat Jungkook terkekeh bodoh.
“See? kau bahkan mengusirku dari kamar ini. Aku minta maaf jika aku melakukan kesalahan, Jimin. Tolong maafkan aku.”
Jimin mendecak. “Coba katakan apa kesalahanmu supaya aku punya alasan untuk memaafkan kesalahanmu. Aku bingung harus memaafkan kesalahan mu yang mana kalau kau tidak bicara dengan jelas padaku. Kalau tidak bisa ngomong dengan jujur, ya sudah aku tidak akan permasalahkan juga. Ya sudah ya tolong keluar, aku ingin istirahat.”
Tidak ingin membuat Jimin semakin marah padanya, Jungkook akhirnya mengalah. Bagaimana lagi, Jimin sudah mengusirnya. Tidak ada yang bisa lelaki itu lakukan selain mengalah. Memaksa Jimin? itu bukan pilihan yang baik— jika Jungkook tak ingin memperburuk keadaan.
Sepeninggalan Jungkook— Jimin langsung mengunci kamarnya, kemudian merebahkan tubuhnya di ranjang. Tak hanya tubuhnya yang lelah menunggu Jungkook untuk pulang, tapi hatinya juga butuh rehat.
Sementara Jungkook?
Lelaki tampan itupun kembali ke kamarnya. Bukan untuk istirahat, melainkan untuk memikirkan bagaimana caranya agar Jimin memaafkan kesalahannya. Jimin memang tak secara langsung mengakui jika dirinya marah, tapi melihat bagaimana lelaki cantik itu memindahkan semua pakaiannya kembali ke kamar lamanya, Jungkook sudah paham jika istrinya marah besar kepadanya— Salahnya, karena meninggalkan Jimin di malam bahagia yang seharusnya mereka lewati bersama, namun Jungkook justru memilih bertemu Lalisa dan berakhir tidur bersama di sebuah hotel di pusat kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Kelinci
Fanfiction↪️[ Kookmin | | Jikook /4 ] END 𝗪𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴: 𝗕𝗼𝘆𝘀𝗹𝗼𝘃𝗲 𝗠 𝗿𝗮𝘁𝗲𝗱 𝗙𝘂𝗹𝗹 𝗼𝗳 𝗦𝗶𝗻 Park Jimin- Lelaki cantik bertubuh seksi berusia 22 tahun. Tengah dipusingkan dengan masalah pekerjaan. Usia sudah 22 tapi tidak punya pekerjaan mem...