Happy Reading
Jungkook sedang duduk sambil menyantap makan siang nya di meja makan tanpa berniat bersuara atau meminta maaf— karena sudah membentak Jimin hingga menangis. Dia tidak merasa melakukan kesalahan. Jadi, kenapa harus meminta maaf?
Berbeda dengan Jungkook, Jimin— lelaki dengan netra cokelatnya mematai Jungkook, menunggu sang majikan memberikan perintah. Ya setidaknya, Jimin harus siap siaga--kali saja Jungkook masih membutuhkan sesuatu.
Hingga~
Prang!
Jungkook terlihat gelisah di tempatnya. Bahkan sendok yang semula di pegang nya kini jatuh ke piring bersamaan dengan tangan lelaki tampan itu menggaruk tengkuknya.
Melihat Jungkook yang semakin tak tenang, Jimin akhirnya mendekat.
“Apa ada yang salah, tuan muda? kenapa anda seperti ini— astaga..” panik Jimin berteriak histeris setelah mendapati kulit Jungkook yang tiba - tiba berubah merah dan— tunggu! Jungkook bahkan muntah setelahnya.
Jimin semakin panik saat mendapati Jungkook yang tiba-tiba sesak napas sebelum Jungkook benar - benar kehilangan kesadarannya. Jungkook pingsan.
Panik mulai menyerang si lelaki cantik. Wajahnya pucat pasi karena khawatir Jungkook kenapa - kenapa membuatnya semakin ketakutan.
Segera berlari keluar apartemen dan mencari bantuan kepada pihak keamanan untuk membantunya membawa Jungkook ke mobil lalu segera membawa lelaki yang sudah tak berdaya itu ke rumah sakit secepatnya.
Jungkook membutuhkan tindakan secepatnya.
‘Kau harus bertahan tuan muda, kita akan segera tiba di rumah sakit'
Jimin mondar - mandir dengan wajah gelisah di depan ruang tindakan di GCF Hospital menunggu dokter memberikan tindakan kepada majikannya.
Sudah tiga puluh menit setelah kedatangan Jimin membawa Jungkook— namun sampai detik ini belum ada tanda tanda dokter selesai dengan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Kelinci
Fanfiction↪️[ Kookmin | | Jikook /4 ] END 𝗪𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴: 𝗕𝗼𝘆𝘀𝗹𝗼𝘃𝗲 𝗠 𝗿𝗮𝘁𝗲𝗱 𝗙𝘂𝗹𝗹 𝗼𝗳 𝗦𝗶𝗻 Park Jimin- Lelaki cantik bertubuh seksi berusia 22 tahun. Tengah dipusingkan dengan masalah pekerjaan. Usia sudah 22 tapi tidak punya pekerjaan mem...