33 | Lalisa the crazy girl

1.8K 161 40
                                    

Kondisi Jungkook sudah membaik— Tepat pagi ini dokter sudah memberikan izin kepadanya untuk meninggalkan rumah sakit dengan catatan— Jungkook harus rutin memeriksakan kondisinya sekali dalam seminggu untuk melakukan Validasi.

Jungkook begitu bahagia, setelah sekian lama menghabiskan waktu di rumah sakit, hari ini ia sudah bisa kembali ke apartemen bersama istrinya tercinta, Park Jimin—Aish, maksudnya Jeon Jimin.

“Sayang, semua barangmu sudah kubereskan, sekarang kita sudah bisa pulang— Ah dimana eomma dan appa?” Tanya Jimin yang mulai bangkit dari temptnya kemudian mendekat ke brankar.

“Kurasa eomma dan appa sedang mengurus administrasi, sayang. Ayo duduk disini, aku ingin memelukmu..”

Jimin mendecak. “Oh Ayolah sayang, ini masih di rumah sakit lho. Kalau mau peluk aku sepuasnya, kita bisa lakukan itu kalau sudah sampai di apartemen nanti.” Tolak Jimin mencubit perut Jungkook membuat lelaki tampan itu meringis kesakitan.

“Jahat sekali kamu, kan cuman peluk saja. Bukan yang lain lho. Hanya pelukan saja, istriku yang cantik.”

“Tidak akan. Kau tidak hanya memeluk saja sayang, kau akan meminta lebih jika sudah memelukku..” Bisik Jimin membuat Jungkook terkekeh.

“Kau mengenalku dengan begitu baik, cantikku.. Jika aku ingin bermain sedikit apa tak boleh sayang? hanya menghisap sedikit, hehe.”

Jimin merona.

“Hentikan Jungkook, kau membuatku memerah tau.”

“... Dan juga membuatmu menegang sayang, hm?”

“Aish! hentikan Jungkook, kau membuatku malu saja. Apa kau ingin membuatku mati ko—

Kalimat Jimin menggantung naas di udara sesaat— Sebuah suara terdengar di ambang pintu ruang perawatan Jungkook.

Jimin mengenal suara itu.

Dia Lalisa!

“Wah kalian tampak bahagia ya, kalian tidak lupakan kalau saat ini aku sedang hamil anakmu Jeon Jungkook — Jangan terlalu bahagia, karena setelah ini, kau akan lupa bagaimana caranya tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Wah kalian tampak bahagia ya, kalian tidak lupakan kalau saat ini aku sedang hamil anakmu Jeon Jungkook — Jangan terlalu bahagia, karena setelah ini, kau akan lupa bagaimana caranya tertawa. Dan perlu ku tekankan lagi, aku akan menuntutmu menikahiku setelah ini, Jungkook. Dan membuat Park jelek Jimin itu meninggalkanmu. Kau hanya milikku, Jung. Kau hanya milikku sejak awal hingga saat ini.” Tegas Lalisa jalan lebih dalam ke ruang perawatan Jungkook.

“... Dan dia!” Lalisa menunjuk Jimin dengan tersenyum meremehkan. “Dia tidak pantas untuk mendampingimu, Jung. Dia buta. Apa kau tidak malu huh? Kalau aku jadi kau, aku tidak akan berani memperkenalkan Jimin sebagai istri. Lihat saja— Dia bahkan buta. Memalukan sekali!”

Jungkook menyeringai. “Dia buta karena ulahmu, jalang sialan! Lagipula Jimin buta tidak akan mengubah apapun di antara kami. Aku mencintainya. Dia juga mencintaiku. Lalu untuk apa mempermasalahkan dia buta atau bisa melihat Lalisa? Aku sama sekali tidak perduli soal itu. Yang aku tahu kami saling mencintai dan tidak akan ada yang bisa memisahkan kita, termasuk kamu.”

Bayi KelinciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang