30 | Astonish

1.5K 172 19
                                    

“JIMIN, JUNGKOOK KECELAKAAN— DIA KOMA!!”

Deg!

Tubuh lelaki cantik itu merosot ke bawah. Menangis histeris kala mendengar kabar buruk tentang Jungkook dari Taehyung— lelaki yang diam-diam mengikuti Jimin sejak tadi. Lelaki berkulit tan itu memang membatalkan niatnya untuk menikahi Jimin— Namun ia masih memiliki sisi manusiawi, ia tidak ingin Jimin sampai terluka karena kekurangannya lelaki cantik itu yang sedang— err buta.

Taehyung menyodorkan benda pipih itu ke tangan Jimin— memberikan telponnya ke Jimin. Fyi, Saat Jimin meninggalkan ruang perawatannya, ia pergi tanpa membawa ponsel bersamanya. Taehyung yang menyadari hal itu, sontak meraih ponsel Jimin diatas nakas. Lalu segera menyusul lelaki itu— Yang kini berjalan menuju rooftop rumah sakit dengan bantuan perawat.

Tangan Jimin gemetar hebat. Menempelkan ponsel ke telinga, lalu segera bicara.

“H-Halo, ini J-Jimin ...”

Terdengar suara tangisan seseorang diseberang sana— Jimin mengenal pemiliknya. Jeon Seokjin, ibu mertuanya.

“H-Halo sayang, hiks ... hiks ... kau dimana nak? J-Jungkook, suamimu kecelakaan. Kau dimana Jimin? eomma takut ... eomma takut Jungkook kenapa-kenapa. Kata dokter Jungkook kami koma. Kemari sayang, tolong datang ke rumah sakit. Jungkook butuh kamu. Suamimu butuh kamu, nak.”

Sedih.

Perasaan sedih memenuhi Jimin saat ini. Ia tak kuasa menahan air matanya. Terlebih saat ia mendengar suara ibu mertuanya yang begitu mengkhawatirkan Jungkook, putera kesayangannya yang sedang koma di rumah sakit.

“Apa yang terjadi pada Jungkook, eomma? kenapa dia bisa k-koma?” tanya Jimin meremas kuat ujung bajunya. Ia benar-benar khawatir saat ini. Bahkan air matanya tak henti-hentinya mengalir di kedua pipinya.

“Kecelakaan. Jungkook kecelakaan, nak. Eomma mohon eoh, eomma minta maaf atas nama Jungkook karena sudah membuatmu kecewa juga merasa sedih, Jim. Eomma benar-benar minta maaf. Eomma merasa gagal sebagai orang tua karena tidak bisa mendidik Jungkook dengan baik. Tapi please sayang, eomma mohon temui Jungkook di rumah sakit sekarang juga. Mungkin tidak langsung sadar saat ini juga— Tapi eomma yakin dengan kau berada di sampingnya, pasti bisa membantu Jungkook sadar, sayang..”

“Katakan kau dimana, lalu kuminta Hoseok menjemputmu.”

Mendengar permintaan ibu mertuanya— Jimin total terdiam. Ia tidak bisa menjelaskan kondisinya secara detail. Tapi ia juga tidak bisa menolak permintaan ibu mertuanya— Juga lelaki cantik itu memang benar-benar ingin bertemu Jungkook, suaminya. Jimin tidak bisa menyangkal satu hal; Jimin masih begitu khawatir pada lelaki tampan itu hingga detik ini.

Tanpa sadar Jimin terisak.

“Eomma ...”

“Iya sayang?”

“Aku pasti akan kesana, tapi aku akan sedikit terlambat karena kondisiku sekarang yang sudah cacat eomma...”

Mendengar kata 'cacat' dari mulut Jimin, sontak membuat Seokjin terdiam beberapa saat sebelum akhirnya kembali bicara.

“C-Cacat? apa yang terjadi padamu, nak? kenapa kau bisa cacat? lalu cacat yang kamu maksud itu seperti apa? katakan dengan jelas, jangan membuat eomma khawatir cantik.”

Meski masih meragu, Jimin tetap berusaha untuk bicara. Ia tidak ingin menyembunyikan kondisinya pada ibu mertuanya.

“Aku kecelakaan eomma ... dan a-aku bu-buta. Sekarang aku buta, eomma.”

“APA?! KAMU BUTA? Astaga Jimin sayang
kenapa ini bisa terjadi padamu sayang. Kenapa kau juga mengalami hal yang sama dengan suamimu, cantik. Hiks .. hiks .. nak eomma mohon berhenti menangis, eomma tidak bisa mendengarmu menangis, cantik.
Katakan pada eomma kau dimana, lalu eomma minta Hoseok menjemputmu sekarang juga.

Bayi KelinciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang