Jimin dan Jungkook terbaring diatas brankar sambil pelukan. Bahkan dokter maupun perawat yang akan memeriksa kondisi Jungkook— Gagal masuk, memilih keluar kembali meninggalkan Jikook yang sedang berpelukan mesra.
Bahkan— Seokjin saja yang menunggu sejak tadi diluar ruangan perawatan puteranya memilik pulang tanpa pamit lebih dahulu, saat mendengar desahan Jimin dan Jungkook yang memenuhi kamar pasien terdengar hingga membuat Seokjin malu dan ingin segera bertemu suaminya, Jeon Namjoon.
Dasar!
“Sayang,” Jungkook memainkan anak rambut Jimin yang terurai turun menutupi keningnya.
“Hm? kenapa? apa kau merasa kesakitan?”
Jungkook langsung menggeleng, kemudian mengecup ceruk leher Jimin.
“Soal Lalisa kamu sudah percaya sepenuhnya sama aku kan?”
Jimin tampak diam. Ia terus memejamkan mata erat. Mencoba menikmati setiap sentuhan Jungkook di tubuhnya.
“Memangnya harus kujelaskan lagi padamu Jung?” Tanya Jimin membuat Jungkook mengangguk. “Harus sayang. Au takut kau masih marah dan kecewa padaku. Jadi aku ingin mendengarnya langsung dari mulutmu, nyonya Jeon.”
Jimin tampak tersenyum di balik matanya yang tertutup.
“Kalau aku tidak percaya padamu, mana mungkin aku disini, Jung.”
Tampak sebuah senyuman senang terlukis indah di wajah tampan milik Jungkook. Ia senang sekali karena Jimin— Istrinya percaya kepadanya.
“Jadi kita bisa kembali ke apartemen bersama kan sayang setelah aku keluar dari rumah sakit ini?” Jimin mengangguk lemah. “Bagaimana kalau kita pulang besok pagi? Aku sudah membaik. Kondisiku sudah normal sekarang. Setelah ini, aku akan mencari pendonor kornea untukmu, baby. Jadi kau jangan khawatir. Untuk beberapa saat kau hanya perlu mempercayakan semuanya padaku. Selama kondisimu seperti ini, aku akan menjadi mata, tangan, kaki, dan semuanya untukmu, Jeon Jimin ku yang cantik.” Pungkasnya, membuat Jimin tersenyum kemudian segera mengangguk.
“Makasih ya Jung.”
“Suamiku” Protes Jungkook membuat satu kecupan Jimin lolos membungkam mulut si tuan kelinci.
“Berisik!”
Jungkook terkikik geli. “Sekali lagi, boleh?”
“Apapun untukmu, suamiku.”
Total Jungkook nge-blank dengan membentuk satu kurva cantik di wajahnya.
“Eiiiyy! sepertinya kau sangat senang ya sekarang. Aish! harus kuucapkan selamat atau kuucapkan belah sungkawa padamu?”
Suara seseorang tertawa, membuat Jimin terperanjat di tempat. Lelaki cantik itu bersandar ke pintu apartemen, mengayungkan ransel hitam miliknya, berusaha memukul si pemilik suara yang ia begitu kenal siapa orangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Kelinci
Fanfiction↪️[ Kookmin | | Jikook /4 ] END 𝗪𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴: 𝗕𝗼𝘆𝘀𝗹𝗼𝘃𝗲 𝗠 𝗿𝗮𝘁𝗲𝗱 𝗙𝘂𝗹𝗹 𝗼𝗳 𝗦𝗶𝗻 Park Jimin- Lelaki cantik bertubuh seksi berusia 22 tahun. Tengah dipusingkan dengan masalah pekerjaan. Usia sudah 22 tapi tidak punya pekerjaan mem...